Menatap wajahmu
yang tengah tertidur lelap
mencium lembut keningmu
alis tebalmu
yang bak semut beriring
Memetakan raut wajahmu
dengan panca indraku
menorehkannya di setiap lembar memoriku
menatapnya dengan penuh ketulusan
dengan sorot mata teduh
Lelaplah dalam tidurmu
setelah letih ragamu
bertarung dalam kerasnya hidup
meraih mimpi-mimpi sederhanamu
menggapai asa-mu akan mahligai indah
Tidurlah dalam pelukan damai
biarkan keindahan melayari alam mimpimu
menapaki bulan bertitian bintang
hingga esok fajar pagi menjelang
membelai wajahmu dengan sentuhan hangat
Aku akan selalu menatapmu
dari waktu ke waktu
menelusuri wajahmu dengan jemariku
menyentuh ujung hidung bangirmu
seraya tersenyum lembut ke arahmu
Tidurlah jangan dulu terjaga
aku masih ingin mengusap
luka-luka yang membekas di kulitmu
luka-luka yang mematri
kerasnya perjuangan seorang Lelaki
***
Hera Veronica
Jakarta | 4 Juni 2020 | 10:29
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H