Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Puisi | Perempuan Ayu dan Canting

Diperbarui: 15 April 2020   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: berbah.com

Jemari lentiknya menari
di atas selembar kain mori
dengan telaten
di antara lelehan lilin
jutaan titik terangkai
membentuk motif nan artistic

Aku tak menangkap lelah
pada sorot mata jelinya
Ia terus goreskan ujung canting
dengan sangat teliti
sembari sesekali meniupnya
seakan turut pula

Menghembuskan semangat
menanamkan nilai-nilai kebajikan
seraya tersenyum penuh keramahan
Ia nikmati hidup dalam sahaja
dengan terus berkarya
pada helai demi helai kain

Yang di jadikannya kanvas
tempat ia menuangkan
ide kreatif yang ada di benaknya
ragam motif terlahir
di setiap guratannya
mencetak kesabaran

Milik perempuan berparas ayu
yang tetap berkutat dengan kecintaanya
agar "Batik Tulis" tetap lestari
lukisan keindahan
Budaya Nusantara

Warisan leluhur
yang senatiasa terpelihara
dari masa ke masa
Mahakarya bernilai seni
Identitas bangsa Indonesia
yang kaya ragam budaya

Tertuang dalam goresan canting
tertegun aku menatap
gadis ayu di hadapanku
dengan mengenakan kemben
serta kain batik yang di lilitkan
di tubuhnya hingga mencapai mata kaki

Seraya jemari lentiknya
memegang cating
kian menambah pesona
pribadi yang anggun
jiwa yang ramah
serta senyum yang hangat

Written By Hera Veronica
Jakarta, April 15,2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline