MAHASISWA KKN UIN RIL MENGADAKAN SOSIALISASI CEGAH DAN TANGANI STUNTING DENGAN CARA PEMBERIAN PUDDING EKSTRAK DAUN KELOR, PIL PENAMBAH DARAH DAN ASAM FOLAT.
Mahasiswa KKN kelompok 135 UIN Raden Intan Lampung dengan dosen pembimbing lapangan Luthfi Salim, M.SOSIO melaksanakan kegiatan sosialisasi yang berfokus pada stunting, dengan memberikan pudding ekstrak Daun kelor, Pil penambah darah dan Asam Folat melalui program cegah dan tangani stunting di Desa Batu Balak. Program yang berlangsung ini dipimpin oleh Lika Dini Almayda dengan program studi Biologi Saintek , mahasiswa fakultas Sains dan Teknologi . Ia tidak hanya memberikan materi yang edukatif mengenai stunting tetapi juga melakukan aksi cegah dan tangani stunting dengan membuat olahan daun kelor untuk dijadikan pudding.
Salah satu metode dalam kegiatan ini adalah penyuluhan langsung oleh Lika Dini Almayda yang berisi edukasi mengenai manfaat tanaman kelor yang dapat diubah menjadi produk pangan olahan untuk memperbaiki gizi anak. Moringa oleifera ( Daun Kelor) merupakan komoditas yang banyak tumbuh di Indonesia yang berpotensi sebagai makanan pendamping ASI yang ekonomis dan murah .Gizi tinggi yang terkandung dalam daun kelor secara klinis dapat memenuhi kebutuhan gizi anak balita.
Lika Dini Almayda juga menjelaskan "Salah satu produk olahan daun kelor adalah puding, puding daun kelor dapat dijadikan sebagai camilan atau makanan pendamping bagi untuk pencegahan stunting. Selain bergizi tinggi, alasan daun kelor dipilih menjadi bahan utama pembuatan puding adalah karena daun kelor mudah didapat, mudah diolah, serta harganya yang terjangkau. Selain itu, puding juga mudah dimodifikasi dan dapat dilakukan penambahan bahan pangan lainnya, sehingga daun kelor juga memiliki potensi untuk diolah menjadi pudding". Sasaran dalam kegiatan penyuluhan manfaat dan olahan daun kelor ini adalah ibu hamil. Ibu ibu yang memiliki anak balita dan kader kesehatan Desa Batu Balak.
Selain pemberian pudding ekstrak daun kelor, Lika Dini Almayda juga memberikan Asam Folat sebagai penunjang ibu hamil. Kemudian lika juga memberikan edukasi serta aksi pemberian pil penambah darah kepada para remaja putri Desa Batu Balak, Melansir laman resmi Ayo Sehat Kemenkes RI, pemberian tablet tambah darah dapat berguna mencegah kelahiran bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR). Dengan konsumsi tablet tambah darah secara rutin, diharapkan potensi anemia pada remaja putri dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dapat berkurang di Desa Batu Balak.
Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat pemberian daun kelor kepada balita stunting serta memberdayakan masyarakat untuk menanam pohon kelor sehingga dapat dipergunakan dalam pemenuhan nutrisi kehidupan sehari-hari juga memberikan pemahaman kepada remaja putri untuk rutin meminum pil penambah darah khususnya setelah menstruasi.
Dalam sosialisasi ini, para ibu hamil, ibu-ibu yang mempunyai balita dan kader Desa Batu Balak diharapkan untuk memahami kebutuhan nutrisi pada balita dan untuk para remaja diharapkan untuk rutin meminum pil penambah darah guna cegah stunting di kemudian hari. Lika Dini Almayda memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh para peserta sosialisasi stunting mengenai pentingnya daun kelor bagaimana dapat membantu mereka mencegah stunting di masa depan, serta cara sederhana untuk memulai menanam pohon daun kelor . Sebagai bagian dari upaya mereka untuk cegah dan tangani stunting.
Dengan adanya program ini, para mahasiswa KKN berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan, di mana kebiasaan meminum pil penambah darah bagi remaja putri yang akan terus berlanjut hingga mereka dewasa.