Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Rujak: Babyshower ala Adat Jawa

Diperbarui: 24 Juni 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : Yummy App

Rujak merupakan makanan khas dari daerah Jawa Timur yang memiliki banyak jenis dan kondimen di dalamnya. Merujuk pada sumber literatur rujak menjadi salah satu hidangan tertua dan makanan paling awal yang diidentifikasi secara historis di Jawa Kuno. 

Kata “rujak’ berasal dari kata rurujak dalam prasasti Taji Jawa Kuno (901 M) dari zaman Kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Hidangan rujak tersebut kemudian diperkenalkan dan menyebar ke daerah lain dan negara tetangga oleh diaspora Jawa, serta keturunan India yang pernah hidup di Jawa. 

Rujak bisa ditemukan di semua daerah di seluruh Indonesia, dan ada banyak variasi di dalam negeri. Varian rujak yang paling populer adalah rujak buah, yang merupakan campuran irisan buah dan sayuran yang disajikan dengan saus gula aren pedas. Tidak seperti salad buah pada umumnya, rujak sering digambarkan sebagai salad buah yang tajam dan pedas karena sausnya yang manis dan pedas, yang terbuat dari cabai, gula aren, dan kacang tanah. Rujak juga merupakan makanan jalanan yang populer di Bali. Beberapa jenis rujak antara lain: Rujak Cingur, Rujak Manis, Rujak Petis, Rujak Soto, Rujak Tahu, Rujak India, Rujak Bebeg. 

Rujak Indonesia biasanya dibuat dari bahan-bahan segar terutama buah-buahan dan sayuran. Rojak di Malaysia dan Singapura memiliki pengaruh India yang kuat. Biasanya berisi tahu goreng, telur rebus, jícama parut dan cucur udang (udang goreng). Rujak biasanya merupakan hidangan vegetarian yang tidak mengandung produk hewani, kecuali balutan manis dan tajam yang mungkin mengandung terasi. Meskipun demikian, beberapa resep mungkin mengandung makanan laut atau daging. Rujak di Malaysia dan Singapura biasanya berisi sotong (sotong), sedangkan resep rujak tertentu di Indonesia mungkin berisi makanan laut atau daging.

Beranjak pada rujak khas daerah Surabaya Jawa Timur sangat erat kaitannya dengan bahan dasar kacang. Menurut Bu Endang penjual rujak di Umbulharjo rujak dari Surabaya memiliki ciri khas sendiri dalam penyajiannya terdapat cingur (mulut sapi) atau yang sering disebut Rujak Cingur surabaya. 

Selain itu, terdapat sayur kangkung, tempe, tahu dan tambahan kerupuk udang. Didalamnya petis menjadi bumbu utama yang akan menentukan rasa dari rujak itu sendiri. Petis merupakan olahan udang khas daerah pesisir yang diolah dan memiliki bentuk seperti saus serta memiliki rasa seperti kaldu udang. Petis juga memiliki beragam rasa dan warna khas sesuai dengan daerah asalnya. 

Menurut beberapa sumber filosofi dalam budaya Jawa serta pendapat dari Ibu Tri yang sudah berpengalaman dengan tradisi mitoni, rujak merupakan bagian penting dari upacara pralahir tradisional yang disebut Mitoni atau tujuh bulanan dalam masa kehamilan, Rujak dimaksudkan untuk mendoakan calon ibu agar persalinannya lancar dan selamat. 

Rujak buah khusus dibuat untuk acara tujuh bulanan, dan kemudian disajikan kepada calon ibu dan tamunya, terutama teman wanitanya. 

Resep rujak untuk upacara ini mirip dengan rujak buah khas Indonesia, hanya saja buahnya diparut kasar, bukan diiris tipis, dan jeruk bali sebagai bahan utamanya. Hampir mirip dengan tradisi baby shower budaya barat dipercaya bahwa jika rujak secara keseluruhan rasanya manis, bayi yang dikandungnya perempuan, dan jika pedas, bayi yang dikandungnya laki-laki. 

sumber : http://www.goodnewsfromindonesia.id 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline