https://www.autoracing1.com/pl/325238
Indonesia merupakan negara pilihan untuk melaksanakan event internasional MotoGP 2022 yang berlokasi di Mandalika NTB pada akhir bulan maret lalu. Event tersebut merupakan bentuk upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali roda ekonomi yang sempat diterjang pandemi dengan menggandeng sektor pariwisata dan olahraga. Lokasi yang dipilih juga merupakan salah satu dari 10 destinasi prioritas Indonesia yang dicanangkan untuk memeratakan kemajuan sektor pariwisata. Pemilihan lokasi itu dinilai tepat, karena menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika. Indonesia bahkan bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus. Pertama, dari sisi olahraga, dan kedua, sektor pariwisata.
Persepsi Masyarakat
Melihat dari situasi pre-event yang terjadi ditengah masyarakat pagelaran MotoGP ini harapannya akan mendongkrak kembali taraf ekonomi masyarakat setempat melalui peningkatan berbagai lini sektor, mulai dari perhotelan, pariwisata, UMKM, hingga transportasi.
Perputaran uang yang terjadi selama mega event tersebut menjadi buah manis dari banyaknya dana APBN yang digelontorkan sebanyak 2,48 Trilliun. Dukungan APBN diberikan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Rp1,3 triliun. Kemudian anggaran Kementerian atau Lembaga sebesar Rp1,18 triliun, insentif bea masuk dan pajak impor Rp10,41 miliar. Menilik dari banyaknya dana yang diberikan oleh pemerintah harapan lain dari MotoGP ini yaitu semoga dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada Indonesia dalam lingkup pendapatan daerah maupun nasional melalui okupansi sektor pariwisata dan budaya.
Dampak Terhadap Masyarakat Setempat
Masuknya investor asing
Memasuki pelaksanaan event berlangsung semarak antusias masyarakat semakin tinggi sehingga terjadi penumpukan pendatang di bandara Lombok. Hal tersebut beriringan dengan banyaknya antusias investor yang satu persatu memasuki Mandalika. Investor tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan kepada Indonesia untuk meningkatkan percepatan pembangunan infrastruktur. Namun dalam pelaksanaannya Satu sisi investor akan mendatangkan sesuatu yang positif seperti pemerataan pembangunan maupun pariwisata berkelanjutan namun disisi lain terdapat hal negatif jika sebagai tuan rumah tidak menyaring banyaknya investor yang masuk. Hal negatif tersebut dapat berupa perampasan HAM, sengketa tanah PBB, maupun penandatangan proyek tanpa izin dengan masyarakat sekitar. Tetapi tidak serta merta semua bernasib buruk, dalam perjalanannya event Internasional tersebut terlihat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi baik secara lokal maupun nasional di kuartal I (Januari-Maret) 2022.
Lingkungan