Lihat ke Halaman Asli

Hepy Hendarto

Mahasiswa

CBGB OMFUG, Rahim dari Skena Punk Rock Amerika

Diperbarui: 19 Maret 2023   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahir di London, kultur Punk menjadi hal yang tak terpisahkan dari sejarah berkembangnya ideologi di Dunia yang masih eksis hingga saat ini dan menjadi sebuah kultur yang identik dengan jiwa pemberontak, anti kemapanan, dan kesetaraan sosial. Kultur Punk dilandasi tentang penindasan kapitalisme yang terjadi di Britania Raya, digawangi oleh para kaum pekerja, dan anak anak muda setempat yang sudah resah akan penindasan kasta sosial dan oligarki Pemerintah Kerjaan. 

Style mohawk seperti suku Indian, sepatu boots, rantai motor, dan tato menjadi ciri khas dari Punk itu sendiri. Kebanyakan lagu dari genre Punk merupakan keluh kesah dari kaum bawah yang ditujukan kepada para penguasa, contoh lagu yang paling ikonik yaitu dari Sex Pistols yang bertajuk 'God Save The Queen'. 

Poster God Save The Queen by Sex Pistols. Pictures: Pitchfork.com

Skena Punk menggeliat ke seluruh dunia. Di Amerika, pada dekade ke 70 an Punk mulai menjadi ideologi pagi kaum bawah, dan anak muda khususnya di New York. Pada dekade saat itu rasisme menjadi wabah yang sulit disembuhkan oleh kulit putih ke orang kulit hitam, citra masyarakat terhadap orang kulit hitam dan kaum pekerja menjadi keresahan tersendiri sehingga datanglah kultur Punk dari Britania yang mengusung kesetaraan sosial. 

Pionir dari masuknya skena Punk di Amerika tak luput dari peran suatu bar legendaris yang menjadi rumah bagi band Punk generasi awal. CBGB OMFUG atau (Country, Bluegrass, and Blue and Other Music For Uplifting Gormandizers Gormandizers) bar yang pada mulanya diperuntukkan untuk pecinta musik Blues dan Country. Seiring keresahan sosial yang mewabah di New York, dan banyaknya Band Punk yang ada, CBGB menjelma menjadi titik lahirnya Punk di Amerika. 

Ramones at CBGB. Picture: CBGB.com

Sosok Hilly Crystal legenda yang mendirikan bar ini pada tahun 1973 yang mempersilahkan Band Punk untuk manggung di tempatnya karena dia sadar akan tren kultur anti kemapanan, kesetaraan yang melekat pada pemuda New York kala itu. Sebut saja angkatan pertama skena Punk yaitu Ramones, Television, Patti Smtih, Minor Thread, Blondie, Misfits. Bahkan Gun N' Roses. 

Himpitan pro-Ras yang melanda Amerika pada kala itu, dimana para kaum Borjuis selalu melakukan supremasi atas Ras kulit putih, dimana rasisme dan pandangan masyarakat mayoritas bahwa orang berkulit hitam dan para kaum pekerja adalah budak para Borjuis. Dikala polemik yang terjadi pada kala itu, CBGB menjadi oase dimana semua orang yang menganggap bar ikonik tersebut adalah rumah bagi mereka dan mereka juga merasa setara. Gerakan kesetaraan sosial menjamur di kalangan anak muda kala itu, karena mereka selain merasa setara di CBGB, mereka juga bisa mengekspresikan emosi melalui skena yang ada. 

Hilly Crystal. Picture: Wikipedia

Perjalanan bar legendaris tersebut tidaklah apa yang semudah dibayangkan, semakin ramainya kota New York maka semakin ramai pula harga sewa. Dimana bar ini terletak pada di tengah hiruk pikuk keramaian Kota New York. Harga sewa yang semakin mahal membuat Hilly Crystal berniat untuk menutup bar tersebut, namun karena menjadi ikon Punk menjadikan banyaknya dana dari sumbangan berbagai komunitas. Hal tersebut tidak berlangsung lama, pada tahun 2005 CBGB resmi ditutup yang merupakan buntut dari konflik Hilly Crystal dengan komite Bowery Residence. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline