Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Siswaku

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Dan Siswaku

By.Triniel Hapsari

Menjadi Seorang Pegawai Negeri sipil tepatnya menjadi guru sekolah menengah pertama ditempat kelahiranku sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya,sebab menjadi pegawai bukanlah cita-citaku yang sebenarnya aku lebih menyukai kerjaan yang fleksibel,sesuai dengan hobiku traveling dan wisata kuliner.Tapi apa boleh buat akhirnya diriku terpilih menjadi “korban”terkabulnya doa ibuku yang mengharapkan salah seorang dari anaknya ada yang menjadi PNS tepatnya Guru seperti beliau,karena kakakku 2 orang (yang pertama perempuan dan kedua laki-laki) memilih berwiraswasta.

Oh ya sebenarnya aku baru-baru saja sih melakoni pekerjaan yang sebenarnya tepatnya 3 tahun 9 bulan.Padahal aku lulus kuliah tahun 2007,jangan dibayangkan lulus kuliah tepat waktu,yang sebenarnya terjadi adalah molor 2 tahun (jadi malu) jadi sebenarnya saya merupakan angkatan 2001.Dulu tahun 2004 ketika masih PPL diriku keburu dilamar oleh kekasih hatiku,ditambah orangtua mendukung akhirnya nikah muda deh di usia 21 tahun.Nah gara-gara nikah muda inilah skripsiku agak terbengkalai waktu itu (alasan yang dibuat untuk jadi pembenaran he he he).

Malah ngelantur nih ceritanya yuk kembali fokus, nah awal-awal saya bekerja rasanya gimana gitu antara senang,deg-deg an,cemas,sedikit malas karena saya belum pernah mempunyai pengalaman kerja sama sekali meskipun honor di sekolah-sekolah,sebab dari lulus 2007 itu saya menjadi IRT murni selama 7 tahun,ditambah ketika awal bekerja saya meninggalkan bayiku yang masih berusia 6 bulan waktu itu,terbayang dong perasaanku saat itu,Alhamdulillah pada akhirnya saya pun bisa menjalaninya.

Setelah proses adaptasi sukses kulalui,dan saya pun mulai paham deskripsi pekerjaanku lama-lama saya pun mulai menikmatinya,ditambah siswa-siswa pun juga bersedia dengan kehadiranku.Mengenai cerita siswa-siswaku ini banyak sudah kejadian menarik yang telah kualami.

Oh ya saya menjadi guru di sekolah menengah pertama ini sebagai guru Bimbingan Konseling,tahu sendirikan bimbingan konseling itu apa,jadi deh setiap ada kasus-kasus saya yang menanganinya tentu saja bekerjasama dengan wali kelas maupun kesiswaan tergantung kasus yang dihadapi,kalaupun tidak ada kasus seringnya siswaku sendiri yang datang menemui diruangan BK untuk konsultasi,curhat,ataupun hanya sekedar berceritaan.Sejauh ini Alhamdulillah siswa merasa nyaman dengan diriku,entah apa karena pembawaanku yang kalau bicara seringnya menggunakan bahasa mereka jadi kehadiranku diterima dengan baik,malah kalau saya tidak turun kerja sehari esoknya mereka pasti bertanya “ibu kemaren kemana sih,saya kemarinnyariin ibu tapi ibu nggak ada”,kalimat inilah yang membuatku merasa bersemangat dalam bekerja,ternyata kehadiranku diharapkan oleh siswaku.

Padahal untuk hal-hal tertentu saya juga bersikap tegas kepada mereka,bila memang sikap mereka ada yang melenceng atau melanggar.tetap saja tidak menyurutkan niat mereka untuk mendatangiku diruang BK,adakalanya terjadi kejadian yang membuat diriku sedih terutama bila siswa yang bersangkutan sudah berkali-kali melakukan konseling akhirnya hasil yang ada tidak sesuai dengan yang diharapkan dan siswa tersebut terpaksa dikeluarkan dari sekolah.Pernah ada siswa yang memang terkenalnya ampun-ampun (sikapnya yang negative),tapi kalau saya yang bicara sebenarnya anaknya itu baik,hanya saja kurang perhatian dari orangtuanya,dikeluarkan dari sekolah diriku merasa sedih sekali,kusempatkan meminta maaf padanya bahwa bukan diriku yang menyebabkan dia harus keluar tapi keputusan dari sekolah dengan mempertimbangkan tingkat kehadirannya,tugas-tugas yang diberikan,nilai yang diperoleh,serta sikapnya sendirilah yang membuat dirinya harus dikeluarkan.Siswa tersebut menerima keputusan sekolah bahkan dia juga balik meminta maaf kepadaku karena telah mengecewakan diriku dalam membimbing dirinya,ah…kalau mengingat itu rasanya sedih sekali siswa yang dicap jelek sekali dimataku dia tetap anak yang baik,bagaimana kabarnya sekarang ya ?? kuharap disekolah yang baru dia akan bersikap lebih baik dan dewasa.

Disamping cerita yang sedih tentunya juga ada cerita yang menyenangkan,karena saya punya akun facebook siswapun banyak yang menjadi teman di facebook juga,nah kadang bila ada yang berulangtahun hari itu pasti ada notifikasi bahwa si “ini” atau si “itu” hari ini sedang berulang tahun.Kebetulan waktu saya berulang tahun itu pas hari minggu,jadi ketika senin saya kesekolah ketika saya masuk ke kelas siswa saya berebut mengucapkan selamat ulang tahun,aha…senangnya hati ini melihat mereka perhatian juga.Ada juga kejadian lucu menurut saya ketika itu lagi sibuk mencatat data siswa di ruang BK,tahu-tahu ada siswa laki-laki mengetuk pintu sambil memperlihatkan sebuah kertas dan saya disuruh membacanya tulisannya “I LOVE YOU” trus ketika saya selesai membacanya kertas tersebut dibalik sama dia dan saya disuruh membacanya lagi “tapi bohong bu !!!” habis itu siswa saya tertawa dan berlari karena berhasil mengerjai saya,aduh anak jaman sekarang memang lebih usil dibandingkan jaman saya masih bersekolah,jangankan mengerjai guru,masuk keruang guru saja saya kalau tidak penting-penting amat tidak akan masuk,malas saja segan gitu lo.

Itulah sekelumit suka duka yang kualami selama menjalani pekerjaan sebagai guru BK,lama-lama saya bisa menikmatinya dan bersyukur diberi kesempatan menjadi seorang guru,dan membuat ibu saya senang hatinya karena ada yang mengikuti jejaknya menjadi seorang guru.Semoga segala yang kukerjakan dan kujalani ini mendatangkan berkah dan diridhoiNYA.Terimakasih untuk suamiku yang juga mendukung keinginan ibuku,sejujurnya pekerjaan yang dijinkan oleh suamiku adalah juga menjadi guru,karena tidak terlalu banyak menyita waktu,untuk pekerjaan yang lain terus terang dia tidak mengijinkan karena dia sendiri sering pulang malam,apa jadinya bila saya bekerja dibidang lain dan sering pulang malam,tentulah anak saya tidak akan terurus dengan baik.kalau mengingat betapa sayangnya ALLAH padaku dan memberikan segala kemudahan tak henti-hentinya saya mengucapkan syukur Alhamdulillah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline