Lihat ke Halaman Asli

Kisah Sebuah Keluarga di Kabupaten Kubu Raya : Menggali Harapan dari Keterbatasan

Diperbarui: 20 Agustus 2023   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampak Depan (Foto Dari Penulis)

Ibu Rosniah adalah seorang janda yang berusia 48 tahun berasal dari Ketapang dan sekarang bertempat tinggal di daerah Sungai Berembang Laut, Kabupaten Kubu Raya. Ibu Rosniah tinggal bersama dengan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang berhenti sekolah sejak lulus SD dan tidak melanjutkan pendidikannya karena tidak memliki biaya. 

Suami Ibu rosniah meninggalkan keluarganya sejak satu tahun yang lalu. Kehidupan Ibu Rosniah sangatlah sederhana, Ibu Rosniah sekarang menjadi kepala keluarga yang kini kerja serabutan, dengan penghasilan yang tidak menentu dan dari kondisinya yang kurang sehat dengan kakinya yang pincang membuat ibu Rosniah sulit bekerja. 

Jika ingin mengharapkan anak laki-lakinya untuk mencari nafkah, tidak memungkinkan terkait usia yang masih dibawah umur dan dari pribadi anaknya yang kurang mengetahui dunia kerja. Terkadang Ibu Rosniah mendapatkan bantuan dari saudara jauh dan para tetangga berupa sembako. Apabila kondisi Ibu Rosniah sedang tidak sehat, beliau selalu berobat ke puskesmas terdekat dengan BPJS dan di antarkan oleh tetangga setempat.  

Saat bercerai, sang suami menjual rumah mereka dan Ibu Rosniah tidak mendapatkan hasil dari penjualaan rumah. Karena kurang biaya ibu rosniah di pinjamkan tanah oleh kerabat dekatnya, kemudian Ibu Rosniah membangun rumah di bantu masyarakat sekitar, dengan bahan bangunan seadanya.

Tampak Dalam Rumah (Gambar Dari Penulis)

Kondisi rumah yang sekarang ditempati oleh Ibu Rosniah sangat memprihatinkan, dengan lebar 2,5 meter dan panjang 3,5 meter rumah tersebut memiliki tiga ruangan yang terdiri dari ruang tidur yang menyatu dengan ruang tamu serta ruang makan yang hanya dibatasi menggunakan triplek, di bagian belakang rumah terdapat dapur yang sangat kecil, satu WC diluar rumah tanpa septic tank dan kloset, serta tempat mandi, cuci piring dan cuci baju yang menyatu dengan sungai. 

Di rumah Ibu Rosniah tidak memiliki listrik dan hanya menggunakan penerangan berupa pelita, namun pada awal April tahun 2023 ibu Rosniah mendapatka bantuan listrik dari tetangga sebelah rumah. Sekarang rumah Ibu Rosniah sudah terdapat dua lampu yang berada didepan dan ruang tamu rumah.

Tampat Toilet (Foto Dari Penulis)

Sumber air minum Ibu rosniah berasal dari air hujan yang Ia tampung didalam tempayan besar tepat didepan rumahnya, Ibu Rosniah tidak memiliki alat elektronik sama sekali, anaknya juga tidak memiliki smartphone. Ibu Rosniah tidak memiliki aset apapun, bahkan tidak ada kendaraan sepeda motor maupun sepeda onthel.

Sekian, semoga kita semua dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam betapa kompleksnya persoalan kemiskinan yang di hadapi oleh banyak individu di dunia ini. Kemiskinan bukanlah pilihan, tetapi konsekuensi dari barbagai faktor yang berada diluar kendali seseorang. Setiap orang memiliki potensi untuk meraih kehidupan yang lebih baik. 

Di susun oleh : Heppy Ramanda Putri, Yolanda Debora dan Putri Dwi Apriani.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline