Salam, sobat netizen! Siapa di sini yang pernah mendapatkan email mencurigakan yang meminta informasi pribadi atau nomor kartu kredit? Menurut data dari survey terbaru, 75% dari kita pernah mengalaminya, sementara 25% merasa ragu-ragu. Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, ancaman cyber seperti serangan phishing semakin merajalela. Dalam artikel ini, kita akan merenung sejenak tentang bagaimana menghindari jeratan serangan phishing yang semakin canggih ini, sambil kita merujuk pada data hasil survey yang telah dilakukan.
Pandangan Responden terhadap Serangan Phishing yang Merajajela.
Mari lihat Pengalaman mereka apakah pernah menerima email dari sumber yang tidak Anda kenal yang meminta informasi pribadi, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.
Ternyata, 80% dari kita pernah mendapatkan email seperti ini. Itu artinya, jika Anda merasa sendirian dalam situasi ini, jangan khawatir, Anda tidak sendiri! Namun, 20% responden lainnya merasa ragu-ragu atau tidak yakin. Hal ini bisa jadi karena semakin canggihnya teknik yang digunakan oleh para penjahat siber dalam menyusun pesan phishing yang meyakinkan.
Cara responden memeriksa apakah sebuah tautan dalam email aman sebelum mengkliknya.
Menghadapi tautan di email memang bisa menakutkan, tetapi ada cara untuk mengatasinya. Sebanyak 25% responden menyarankan untuk menghapus email tersebut, 25% lainnya mencoba melihat URL aslinya dengan mengarahkan kursor mouse tanpa mengklik, 25% lebih memilih untuk mengabaikan email tersebut, dan 25% lagi... langsung memasukkan informasi rekening mereka!
Jelas, opsi terakhir adalah yang paling berbahaya, dan kita harus menghindarinya. Menghapus email atau mengabaikannya bisa menjadi langkah awal yang bijak. Mengecek URL dengan mengarahkan kursor mouse juga bisa membantu kita menilai keaslian tautan.
Hal yang harus dilakukan jika mendapatkan email yang tampak mencurigakan dari bank yang meminta informasi rekening.
Sebanyak 25% responden memilih untuk mengabaikan email tersebut, sementara 75% lainnya mengidentifikasi bahwa ini adalah salah satu bentuk penipuan online yang mencoba mendapatkan informasi pribadi atau keuangan dengan menyamar sebagai entitas tepercaya. Sejatinya, mengabaikan email mencurigakan adalah tindakan yang bijak. Namun, jika Anda ragu, selalu lebih baik untuk menghubungi bank secara langsung untuk memverifikasi keaslian email tersebut.
Apa yang dimaksud dengan "phishing" dalam konteks keamanan siber?
Pertanyaan ini menghasilkan jawaban. Phishing adalah istilah yang merujuk kepada penipuan online yang mencoba mendapatkan informasi pribadi atau keuangan dengan menyamar sebagai entitas tepercaya. Responden survey tahu betul tentang ini, dengan 100% dari mereka memahami definisi phishing.
Mengapa serangan phishing dapat merajalela di dunia online?
Nah, kenapa sih serangan phishing semakin menjadi-jadi? Ternyata, menurut 75% dari responden, salah satu penyebabnya adalah karena penjahat siber semakin cerdas dalam menyusun pesan phishing yang meyakinkan. Namun, ada juga 25% yang merasa bahwa semuanya terjadi karena kita semua terlalu suka mengklik tautan acak.
Apa yang dapat di lakukan untuk menghindari serangan phishing melalui pesan teks atau SMS?
Sekarang, mari berbicara tentang pesan teks dan SMS. Saat menghadapi pesan semacam ini, 50% responden lebih memilih untuk menghapus pesan tersebut tanpa mengklik tautan, 25% memilih untuk menjawab pesan tersebut (hati-hati, ini bisa menjadi risiko), dan 25% tidak yakin tentang tindakan yang seharusnya diambil.
Menurut saya, menghapus pesan tanpa mengklik tautan adalah langkah yang baik, sementara berbicara dengan pelaku phishing bisa membuka pintu bagi mereka untuk memperoleh lebih banyak informasi.