Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan dan Pertumbuhan Remaja

Diperbarui: 11 Juli 2024   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa remaja menurut (Nugroho & Gumantan, 2020) adalah ketika seseorang tumbuh dan menunjukkan gejala seksual sekunder pertama dan mencapai kematangan seksual. sedangkan Menurut Gumantan (2020), masa remaja adalah periode perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang menyebabkan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial.

dapat di simpulkan bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh perubahan dan pertumbuhan dari berbagai aspek yang memiliki banyak tantangan.

masa remaja memiliki tiga tahapan , pertama remaja awal mulai dari usia 10 hingga usia 12 tahun, pada tahap ini remaja terus mengagumi bagaimana tubuhnya berubah dan motivasi yang mendorongnya. mengembangkan ide-ide baru, tertarik pada lawan jenis dengan cepat, dan mudah terangsang (Ichsanudin & Gumantan, 2020).

kedua, tahap remaja madya, usianya mulai 13-15 tahun. Pada tahap ini,(Aprilianto & Fahrizqi, 2020) mengatakan remaja akan senang jika memiliki banyak teman yang menyukai mereka. maka dari itu remaja sangat membutuhkan teman.

yang ketiga, Masa remaja akhir (16-19 tahun) merupakan periode pendewasaan, di mana individu mengalami perkembangan pesat dalam berbagai aspek. seperti minat intelektual meningkat, kebutuhan sosial dan pengalaman baru, penegasan identitas seksual, perkembangan empati dan rasa peduli terhadap orang lain dan pembentukan batasan diri.

adapun karakteristik perkembangan dan pertumbuhan masa remaja, yaitu.

1. perkembangan fisik

Di fase ini, ciri-ciri kelamin sekunder mulai muncul, seperti pertumbuhan payudara pada remaja perempuan dan pembesaran testis pada remaja laki-laki. Ciri-ciri kelamin sekunder ini umumnya mencapai tahap kematangan pada remaja pertengahan (14-17 tahun).

3. Kognitif

Remaja mulai berpikir logis dan sistematis. Mereka mampu membuat rencana untuk menyelesaikan masalah dan menguji solusi secara terstruktur. Kemampuan ini disebut penalaran hipotetis-deduktif oleh Piaget.
Pada awal masa remaja, mereka mencari jati diri dan nilai-nilai baru. Mereka sering membandingkan diri dengan teman sebaya yang sejenis kelamin.
Di akhir masa remaja, mereka sudah mampu memandang masalah secara menyeluruh dan memiliki identitas intelektual yang terbentuk.

4. Afektif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline