Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh

Ya Tuhan, Berikan Peran Terbaik

Diperbarui: 31 Desember 2021   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Peran Terbaik

Mengakhiri tahun 2021, marilah kita berdoa bersama agar diberikan 'Peran Terbaik pada tahun depan yaitu Bisa berbagi hal yang bermanfaat kepada manusia yaitu: menyebarkan Pengetahuan Sejati. Dia adalah intelejensia yang abadi. Banyak sebutan bagi Dia, karena tiada seorang pun tahu apa dan bagaiamana Dia. Yang kita tahu adalah bahwa keberadaan kita manusia sebagai bukti kemahaadaan Nya. Ibarat sinar matahari dan matahari. Sinar matahari ada atau eksis karena adanya matahari.

Bagaikan seorang sutradara suatu film atau sandiwara, Dia adalah Sang Tunggal pemberi Peran. Jangan pula lupakan bahwa keberadaan-Nya ada di dalam setiap ciptaanNya. Dia yang mengadakan, memelihara dan mendaur ulang. Bukan saja pada makhluk hidup, keberadaan-Nya juga ada pada benda yang kita anggap mati. Dia yang mendaur ulang batu menjadi pasir yang kemudian kita gunakan untuk bangunan.

Peran baik atau buruk

Yang membuat kita mengatakan suatu peran baik atau buruk adalah pikiran kita. Dan di atas segalanya, pikiran kita selalu akan mengatakan baik bila menguntungkan kita; dan mengatakan buruk bila merugikan kepentingan kita. So, pikiran kita berlandaskan dualitas.

Mengumpulkan harta dunia sebagai upaya persiapan agar tidak hidup menderita yang bisa mengakibatkan kesusahan bagi orang lain adalah baik adanya. Tetapi bila kita kebablasan menimbun harta benda dunia sehingga menjadi beban pikiran, maka kita telah menggali lubang penderitaan bagi kita sendiri. Ini peran buruk bagi kita yang diberikan Keberadaan.

Peran buruk vs surga

Jangan dipikir bahwa mereka yang diberikan peran buruk di dunia saat bermain sandiwara akan diganjar neraka. Ada suatu cerita menarik dari Mahabharata.

Para Kaurawa yang selama ini kita anggap jahat, ketika meninggal langsung mask ke surga. Hal Ini banyak tidak terungkap dalam cerita umum. Mengapa demikian?

Sang Resi Narada menjelaskan bahwa mereka melakoni perannya dengan sangat baik sehingga mendapatkan hadiah surga. Hal Ini tidak berbeda dengan peran antagonis dalam permainan film yang kita tonton. Semakin Bintang tersebut kita benci atau tidak sukai, sesungguhnya ia dengan amat baik performans dalam Peran yang diberikan sutradara. Maka ia layak mendapatkan penghargaan atau reward yang baik pula dari sang sutradara. 

Doa setiap malam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline