Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh

Amal Saleh Tidak Membuahkan Surga

Diperbarui: 15 Oktober 2021   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Amal Saleh

Perbuatan Amal Saleh masih tidak membuahkan surga atau kebebasan. Surga bukan suatu tempat, tetapi keebebasan dari penderitaan. Keterikatan terhadap kenyamanan duniawi membuahkan neraka atau kesengsaraan. Segala perbuatan memberikan dampak atau akibat. Karena segala perbuatan dapat dipastikan berasal dari keinginan. Keinginan untuk berbuat baik karena sesuatu merupakan bentuk penguatan ego. 'Saya' telah berbuat baik. Di sini penyakitnya....

Ya, ini penyakit kita secara umum. Penyakit juga berarti penderitaan. Dan, penderitaan inilah neraka. Yang mengalami penderitaan adalah pikiran. tetapi tidak mungkin kita menghilangkan pikiran. Pikiran tetap dibutuhkan, namun demikian harus diubah.

Selama masih ada embel-embel: 'Saya atau Aku', maka hilang musnah buah dari perbuatan baik. Landasan kita untuk melakukan kebaikan atas dasar keinginan. Ini yang mengakibatkan kita tidak mendapatkan buah surga; sebagaimana dibahas pada video ini. Kita berteman dengan musuh utama manusia; keinginan.

Keinginan

Keinginan berasal dari pikiran manusia, ranah intelektual. Keinginan kita untuk berbuat baik DEMI mendapatkan surga telah dibalas dengan pujian dan sanjungan dari orang sekitar kita. Dari hukum sebab akibat, hal ini sudah usai; Inilah sebabnya kita belum mendapatkan surga atau kebebasan. Keinginan untuk mendapatkan pujian ketika berbuat baik tidak akan membuahkan kebebasan pikiran. Bahkan, kita akan merasakan sakit hati bila yang menurut kita perbuatan baik tetapi tidak mendapatkan pujian. 

Untuk mengatasinya, kita harus melakukan dengan kesadaran Diri. Dalam buku Atma Bodha by Anand Krishna, disebutkan sebagai berikut:

                    Kegiatan tidak dapat membebaskan diri dari ketidaktahuan, karena kegiatan tidak bertentangan dengan ketidaktahuan..... 

                              Hanya Kesadaran Diri yang dapat melenyapkan ketidaktahuan, sebagaimana cahaya bisa melenyapkan kegelapan...

Segala keinginan pada akhirnya mengakibatkan penderitaan  So, apakah dengan demikian keinginan harus dihilangkan? Ya, keinginan harus berubah menjadi Will Power.

Will Power

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline