Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh

Pelayanan Terbaik Bagi Sesama Manusia

Diperbarui: 17 Februari 2021   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pelayanan Terbaik

Pelayanan Terbaik bagi sesama makhluk hidup adalah senyum dan tawa. Ini yang sering kita lupakan. Kebanyakan kita sering berpikir terlalu jauh. Karena kita tidak memiliki harta benda, maka sering kita minder atau tidak percaya diri bahwa kita tidak bisa melayani sesama manusia, dan Bahkan makhluk hidup.

Dari buku Live Love Laugh by Maharshi Anand Krishna:

                                               Berbagilah senyum dan tawa - ini adalah pelayanan terbaik yang dapat kau lakukan kepada sesama manusia

Makna senyum dan tawa

Saat kita tersenyum sert tertawa secara alami bukan tertawa ketika Kita Bisa mem-bully orang lain, atau tertawa karena melihat orang lain menderita akibat ulah kita, sesungguhnya kita sedang dalam keceriaan. Sifat ceria adalah sifat alam. Pernahkah kita mendengar burung di alam bebas berkicau karena harapkan sesuatu? Mereka berkicau sebagai ungkapan kebahagiaan. Kicaua mereka menyentuh hati kita sehingga kita pun tertular rasa kebahagiaan ungkapan sang burung.

Bunga mekar tanpa harapkan pujian dan sanjungan. Setelah terjadi pemekaran, baru kita pun turut bahagia melihatnya. Bukah kah keduanya memiliki kesamaan? Menularkan kebahagiaan atau keceriaan bagi yang mendengar. Ini sebagai efek energi keceriaan alami dari burung dan bunga.

Energi Keceriaan

Senyum dan tawa yang tulus berasal dari hati yang tulus juga. Oleh karena itu energi keceriaan ini bisa menular sehingga bisa membuat orang lain juga merasakan kebahagiaan.

Hal ini tidaklah mengherankan, karena energi Ilahi juga bersifat ceria. tanpa kita sadari sesungguhnya saat kita ceria dan merasakan kebahagiaan, kita sedang bersentuhan dengan Dia Yang Maha Membahagiakan. Dia tidak di luar diri, selama ini Dia Yang Maha ceria tertutup oleh keinginan dalam diri kita untuk berburu 'kebahagiaan' semu. Yang sesungguhnya juga tidak sama dengan kebahagiaan sejati. Karena yang kita dapat dari terpenuhinya keinginan kita hanyalah bersifat sementara.

Keceriaan merupakan sifat asli yang ada dalam diri setiap manusia. Ini hanya bisa terjadi bila tidak ada beban-beban keterikatan pada masa lalu.  Memang dibutuhkan kesadaran. Dengan terlepasnya beban keterikatan, kita terlepaskan dari penderitaan ciptaan kita sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline