Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh

Bagaimana Menjadi Bahagia?

Diperbarui: 17 Januari 2021   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jadi bahagia

Jadi bahagia membutuhkan sarana. Dan berita gembiranya adalah bahwa jadi bahagia atau tidak merupakan pilihan kita sendiri. Kitalah yang menjadi penentu untuk bahagia. Kebahagiaan kita murni urusan diri sendiri, dan tidak bergantung pada sesuatu di luar diri.

Bila yang selama ini kita anggap sebagai rasa bahagia karena mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, kita telah berada di ranah atau wilayah yang salah dalam membuat definisi kebahagiaan. Mengapa?

Bahagia

Adalah kata tunggal yang tidak memiliki lawan kata seperti: suka x duka; sakit x sehat; siang x malam, dan beberapa yang lainnya. Senang karena kita mendapatkan yang kita inginkan merupakan Suatu bentuk emosi kepuasan. Bila kita katagorikan rasa bahagia adalah karena sesuatu berarti kita telah bergantung pada sesuatu yang atidak langgeng. Sedangkan rasa bahagia bersifat langgeng dan tidak bergantungkan sesuatu.

Tanpa kita sadar suatu ketika kita merasakan sesuatu yang begitu membuat kita bersyukur atau merasakan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan; itulah rasa jadi bahagia. Rasa ini berbeda dengan emosi rasa senang yang bersifat sesaat atau sementara. Misalnya: kita ingin membeli kendaraan mobil merek tertentu. Suatu saat kita bisa membelinya; kita merasa lega atau senang karena berhasil mendapatkan barang yang kita inginkan. Rasa atau emosi senang ini hanya berlangsung selama jangka waktu tertentu. Tidak sampai hitungan mingguan. Rasa senang ini bisa berubah menjadi sedih bila kendaraan tersebut rusak karena ulah seseorang.

Mengelola FEAR

Dalam buku The Science of Fear Management & The Art of Being Happy by Maharishi Anand Krishna dibahas bagaimana mengelola rasa takut, dan kemudian jadi bahagia. Dengan kata lain, untuk menjadikan diri kita bahagia adalah suatu seni. Arti kata seni itu sendiri dikatakan sebagai 'Keahlian membuat karya yang bermutu' Sehingga bahagia juga bisa diklasifikasikan sebagai karya. Dan hasil karya merupakan output.

Ya, ketika kita bisa mengelola rasa takut dalam diri kita, maka output-nya adalah rasa bahagia. Jadi bahagia adalah output dari kemampuan kita mengatasi rasa ketakutan yang ada dalam diri kita. Bila ingin mengetahui lebih lengkap bagaimana cara mengatasi rasa takut yang berada pada lima lapisan Kesadaran, silakan baca buku yang di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline