Keselarasan
Keselarasan berarti kesatuan antara pikiran, ucapan serta perbuatan. Ketiganya tidak saling bertentangan. Bila antara pikiran, ucapan dan perbuatan tidak selaras, tidak disangkal sesungguhnya kita telah di bawah kendali indrawi. Pikiran kita seringkali terbawa oleh perasaan demi memperturutkan kenyamanan indrawi. Sehingga seringkali terjerumus ke dalam jurang penderitaan.
Dalam buku Dvpntara Dharma stra by Anand Krishna pada bagian ke tiga; Sevaka Dharma:
Tanpa kesatuan - keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan - penderitaan tak terhindarkan dan kejatuhan ke alam kehidupan yang lebih rendah tak terhentikan.
Keselarasan terjadi bila ada Kesadaran bahwa bila ada perbedaan antara pikiran dan ucapan sesungguhnya kita telah menafikkan ucapan kita sendiri. Ketidaksinkronan inilah penyebab penderitaan. Ucapan tanpa dipikirkan secara matang bukanlah suatu hal yang bijak.
Penyebab Penderitaan
Pada umumnya kita semua sedang dalam kesesatan. Jadi lucu juga bila ada yang menunjuk orang lain tersesat. Secara tidak langsung, sesungguhnya ia sedang menunjuk dirinya sendiri. Keberadaan kita di dunia saat ini adalah bukti kita semua tersesat. Penyebabnya adalah ketidaksatuan antara pikiran, ucpan dan perbuatan yang kita di masa lalu.
Buku warisan leluhur serta kehadiran seorang bijak yang telah bisa melihat secara utuh. Ini bedanya dengan manusia awam. Segala yang dipikirkan, diucapkan serta perbuatan semata untuk kepentingan yang lebih besar; bagi kesejahteraan umum. Namun hal ini sering disalahpahami sering sehingga banyak para bijak yang mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya. Mungkin bagi kita yang tidak memahami peran kehadiran para bijak, menganggap bahwa yang mereka alami adalah penderitaan, ini adalah dari sisi pandang kita. Karena kita tidak tahu yang mereka ketahui.
Dengan singkat kata, penyebab penderitaan adalah ketidaktahuan atau ketidaksadaran kita sendiri. Termasuk ketidaksatuan antara pikiran, ucapan serta perbuatan.
Cara Mengatasi
Tidak ada cara lain, meditasi. So, meditasi adalah upaya agar kita bisa hidup secara selaras antara pikiran, ucapan serta perbuatan. Saat kita berucap, kita harus pikirkan secara matang sehingga tidak mengalami perubahan. Sehingga yang disebut meditasi adalah segala pikiran, ucapan serta perbuatan yang terkendali. Tidak liar tanpa kendali, indrawi tidak bergerak ke arah memuaskan kenyamanan, tetapi diarahkan untuk selaras dengan tujuan utama kelahiran.