Benarkah Tuhan memberikan cobaan pada manusia?
Jelas mustahil !!! Apa urusannya???
Manusia lah pencipta bencana dan penyakit yang aneh-aneh yang sekarang sering kita jumpai. Pernahkah kita sadar bahwa pikiran kita getaran yang mempengaruhi sekitar kita.
Pernahkah kita merenungkan bahwa pikiran yang tidak selaras dengan frekuensi alam menjadikan udara tercemar?
Selama ini kita hanya mengenal zat atau gas yang mencemari udara. Penyebab kenaikan temperatur atau suhu udara atmosfer adalah peningkatan konsentrasi gas rumah kaca sehingga panas terjebak. Akibatnya suhu udara meningkat. Efek selanjutnya, es di kutub mencair, dan sebagian daratan akan tenggelam karena permukaan air laut naik.
Para ilmuwan telah setuju bahwa ada korelasi antara getaran gelombang pikiran berdampak terhadap bencana alam pula. Bukankah kebakaran di hutan juga sesungguhnya juga ada korelasi dengan pikiran? Walaupun tidak secara langsung. Keserakahan melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan lahan kelapa sawit. Adanya seseorang membuang puntung rokok saat tumbuhan kering pada musim kemarau.
Alam dan manusia memiliki hubungan saling ketergantungan. Tidak satu pun ada benda mati. Dalam setiap benda pasti ada atom yang senantiasa bergerak.
Baik tumbuhan maupun hewan merasakan getaran yang dari pikiran manusia. Perhatikan saja dari hasil penelitian para ilmuwan. Misalnya, tumbuhan. Seseorang yang datang menghampiri untuk menebang pohon, si pohon bisa merasakan getaran keinginan dari orang tersebut yang bermaksud tidak baik terhadap si pohon.
Demikian juga sebaliknya. Saat seseorang dengan penuh rasa kasih mendatangi sebatang pohon atau tanaman, si tanaman juga tahu getaran kasihnya. Ini sebabnya ketika pohon diberikan kata-kata lembut dan diperdengarkan suara musik lembut akan memberikan reaksi positif. Apalagi hewan yang tingkat kecerdasannya lebih tinggi.
Suatu ketika, saya melihat tyangan di TV. Seorang pembalap yang sering memenangkan perlombaan, melakukan sesuatu yang mungkin dikatakan aneh. Jam 2 pagi sebelum memasuki arena balap, ia mengelus-elus mobilnya dan bercakap dengan si mobil. Dengan penuh perasaan ia membelai mobilnya. Sesungguhnya, ia sadar bahwa mobil juga benda hidup. Ia sadar bahwa setiap atom pada mobilnya bergerak dan hidup.
Kembali pada pokok permasalahan.