Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh

Aneh, Manusia Bisa Sakit...

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatu pernyataan aneh padazaman ini. Karena pemahaman umum berkebalikan. Ketika ada seseorang berkata: ' Si Polan sakit anu..'. Dengan spontan kita menjawab: ' Wajar, si Polan kan manusia..'

Penyakit berkembang pesat di kota-kota besar. Hal ini sangat wajar, karena awal timbulnya penyakit dari adanya ketidak seimbangan dalam pikiran. Ketidak seimbangan antara kebutuhan dan keinginan. Jika manusia sadar bahwa kebutuhan kita sesungguhnya sudah dilengkapi oleh alam, kita tidak bakal sakit.

Pertanyaannya, 'Darimana munculnya keinginan?' Dari pergaulan dengan sekitar kita. Pola pergaulan kita yang tidak pada tempatnya. Jika kemampuan atau penghasilan kita hanya pas untuk makan, bergaullah dengan mereka yang penghasilannya kurang lebih sama.

Di atas segalanya, sejatinya penyakita berakar dari cara pikir. Pola pikir terbentuk oleh lingkungan. Keiginan yang berlebhan membebani pikiran, dan pada akhirnya berdampak pada kerja organ tubuh yang tidak seimbang. Akibat pikiran yang stress, degup jantung kita menjadi tidak teratur. Ketidakteraturan detak jantung memberikan efek pada denyut seluruh kerja organ dalam tubuh kita.

So, seseorang bisa sehat secara alami karena pikirannya tenang. Ketenangan berpikir mempengaruhi sistem kerja organ tubuh kita. Kedamaian dalam pikiran manusia berakibat organ dalam tubuh kita bekerja secara alami. Sesungguhnyalah manusia diberikan kemampuan untuk membentuk pikirannya menjadi tenang dan damai.

Jika kita jeli mengamati diri sendiri saat kita marah, apa yang kita rasakan??? Nafas kita terengah-engah tidak teratur. Demikian pula saat kita dalam keadaan cemas. Dengan demikian, sesungguhnya ada korelasi erat antara pikiran dan nafas.

Bayangkan ketenangan bagaikan sebatang tongkat. Salah satu ujung tongkat adalah pikiran. Sedangkan ujung tongkat lainnya adalah nafas. Untuk menangkap 'tongkat' ketenangan, kita dapat melakukan dua hal. Pertama: Pegang ujung tongkat yang bernama pikiran. Artinya: Lawanlah atau aturlah pikiran anda akan tenang. Namun, dari pangalaman ada fenomena yang menarik. Semakin berupaya kita menenangkan pikiran, semakin kuat si pikiran memberikan perlawanan. Alhasil, kita tidak bisa tenang.

Cara lain yang lebih mudah, atur nafas kita. Dengan sendirinya keliaran pikiran terkendali. Dan kita bisa menangkap 'tongkat' ketenangan. Jika kita bisa mempertahankan ketenangan pikiran, seluruh organ dalam tubuh kita akan bekerja secara alami/normal.

Dari hasil penelitian Dr. Shigeo Haruyama: The Miracle of Endorphin ditemukan bahwa saat manusia bisa dalam keadan rileks atau pikirannya tenang, dalam diri kita menghasilkan hormon yang menyehatkan tubuh kita. Inilah yang disebutkan hormon 'Beta-endorphin'

Sebaliknya, saat manusia tidak bisa rileks, pikirannya kacau, dalam tubuh memproduksi hormon beracun yang disebut 'Nor-adrenalin' Hormon ini yang memicu manusia menjadi sakit.

Saatnya sekarang kita bersyukur bahwa Tuhan telah memberikan cara bagaimana menjadikan tubuh kita sehat...

Just Rileks dan santai...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline