Sumber: sciensdindia.blogpot.com
Dalam salah satu kitab suci ALM dinyatakan sebagai rahasia Tuhan. Lantas mengapa mesti diberitahukan? Jika hanya Tuhan yang tahu. Apa gunanya? Namun kita lupa bahwa Tuhan berada labih dekat dari urat leher. So, bukankah artinya manusia juga diperbolehkan mengetahui rahasia Tuhan? Bead pengenalan bahasa beda pula yang terungkapkan dalam kalimat. Alm dan Om didengar oleh oleh orang yang berbeda latar belakang budaya dan bahasa. namun pesan yang diterima berasal dari sumber yang sama. Dia Yang Maha Agung.... Om sebagai suara awal. Semua yang ada si semesta tercipta oleh suara ini. Om tidak memiliki arti khusus. Bahkan tidak ada artinya. Para pencari kebenaran zaman dahulu menemukan bunyi ini dari suatu perenungan atau kontemplasi. Bagi manusia zaman sekarang pengulangan bunyi Om memberikan sensasi pada otak. Jika disuarakan akan memberikan rangsangan getaran pada lapisan otak bagian dalam. Getaran dari suara humming ini pernah digunakan oleh Yoko Ono, isteri Jhon Lenon di salah satu rumah sakit di Amerika untuk penyembuhan. Dan terbukti ada pengaruh efek penyembuhan terhadap beberapa pasien. Yang dirasakan adalah timbulnya efek yang menenangkan di lapisan pikiran pasien. Hanya masalah ketidaktahuan yang menyebabkan orang menjadi begitu fanatik terhadap bunyi ‘Om’ bahwa itu adalah mantra. Sesungguhnya itu bukan mantra. Efek suara yang ditimbulkan membawa frekuensi atau getaran otak menurun sehingga berefek menenangkan. Ini juga berdasarkan hasil penelitian para medis di Amerika sehingga digunakan sebagai healing way. Sama seperti Om, Alm juga bukan mantra. Suara yang menenangkan pikiran. Suara adalah getaran yang difahami oleh sel dalam tubuh manusia. Bukankah sudah ada bukti juga bahwa suara bisa me-reprogram DNA dalam tubuh kita? Mereka yang fanatik bahwa ucapan bunyi ‘Om’ adalah beragama Hindu adalah pemahaman yang keliru besar. Om adalah suara alam yang disuarakan oleh manusia sebagai upaya memancing getaran suara Om yang ada dalam diri manusia. Jika ini bisa terjadi, orang tersebut mampu mengakses ke dalam diri. Dan akan menemukan jati diri sesungguhnya…. Sebagaimana bunyi suara anjing yang berbeda di setiap negara atau bahasa, demikian pula bunyi Om berbeda diterima oleh nabi. Di Arab , bunyi Om diterima sebagai Alm. Di dalam bahasa Ibrani menjadi Yhv. Atau juga Hum. Om, Alm, Yhv atau Hum tidak mempunyai arti. Namun jika diucapkan dengan pas akan sangat berarti untuk menembus ke lapisan rasa terdalam. Getaran suara Om bergema setiap saat. Diperlukan reseptivitas lebih tinggi untuk memperoleh manfaat yang lebih jauh. Hasil yang akan diperoleh tidak dapat dijelaskan, hanya bisa dirasakan oleh mereka yang terbuka pikirannya. Dan kenyataannya, suara Om ini berefek positif bagi yang bersedia menerimanya. Memebuka wawasan pikiran lebih universal…. Berikut ada info yang sangat relevan dengan bunyi Om. Kearifan lokal nusantara ternyata telah mengajarkan hal yang sama. “…saya jadi ingat seorang yang meneliti permainan anak2 di Indonesia.. (pernah diundang ke Kick Andy – MetroTV) dia mengangkat ‘hompimpa’.. om pimpa alai hom gambreng.. kalau tidak salah ingat, kalimat tersebut katanya berarti bahwa kita semua akan kembali padaNYA, ‘om’ disana berarti sang maha pencipta, pada acara tersebut dijelaskan kalau permainan anak tradisional adalah sarana untuk menanamkan nilai ketuhanan……” (Info dari brada Fahmi Idris) Perhatikan di lagu ‘dolanan’ anak-anak. HOMPIMPA–> ada unsur Om nya OM PIMPA ALAI HOM gambreng—> kembali unsur suara OM…… Ahhhh betapa megagumkan kebijakan leluur nusantara…… Semua tergantung di dalam mindset kita. Mau berkembang atau sekedar bertumbuh…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H