Berbicara tentang skripsi mari sejenak mengikuti kilas balik waktu mahasiswa dulu, tentu saja momen-momen itu sangat berkesan karena penuh dengan suka duka perjuangan yang melelahkan.
Namun tetap harus disyukuri karena Tuhan selalu memberikan keberuntungan ketika permohonan untuk melakukan Praktek Kerja di PT Petrokimia Gresik sekaligus mencari data penelitian untuk skripsi mendapatkan persetujuan.
Setelah bekerja keras selama 3 bulan akhirnya bahan penelitian untuk skripsi berhasil dikumpulkan yaitu tentang efisiensi penambahan bahan pembantu Hidrokinon di Unit Produkti Pupuk ZA (Ammonium Sulphate).
Suka dan duka dalam pengumpulan data penelitian menjadi kenangan tersendiri. Begitu juga saat menyusun skripsi yang harus bolak balik menghadap Pembimbing karena banyak dengan koreksi.
Apalagi zaman saat itu belum ada fasilitas laptop seperti sekarang. Sekarang data dan draft tulisan bisa disimpan dalam laptop dan kapan saja bisa membuka file tersebut untuk perbaikan hasil koreksi pembimbing.
Namun saat itu, tahun 80-an untuk membuat tulisan draft skripsi masih menggunakan mesin tik konvensional, dengan 11 jari lagi. Repotnya setengah mati karena banyak salah ketik.
Harus penuh dengan kesabaran ketika draft skripsi yang berlembar-lembar itu harus di tik ulang karena penuh dengan coretan koreksi dari Pembimbing.
Pengalaman banting tulang membuat skripsi dari penelitian sampai dengan penyusunan dan diakhiri ujian skripsi di depan para Dosen Penguji, merupakan pengalaman berharga sebagai bekal untuk bekerja di dunia penelitian.
Dunia riset di Negeri ini sampai sekarang masih jauh dari harapan untuk maju. Hal ini ditinjau dari sisi anggarannya saja sangat minim dibandingkan anggaran penelitian negara-negara ASEAN misalnya Malaysia dan Singapore.
Ada catatan dari data Bank Dunia yang menyebutkan bahwa rata-rata selama 10 tahun terakhir persentase anggaran riset di Indonesia sangat kecil yakni hanya 0,22% dari PDB.