Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Desember Pagi yang Membisu

Diperbarui: 4 Desember 2024   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Foto (Sumber Pixabay). 

Desember pagi saat lahirnya Fajar dan embun yang memudar. Membangkitkan harapan demi harapan di depan semakin terbentang. Begitu kata kamu dan aku hanya mampu membisu. 

Desember pagi saat cinta Mentari menerobos onak dan duri di antara rimbun dedaunan hijau dan ranting kering. Sinarnya menembus setiap relung hati yang hampa dari cahaya. Begitu kata kamu dan aku hanya mampu membisu. 

Desember pagi saat kita membisu meratapi setiap rasa hati yang pilu. Desember pagi biarlah berlalu tanpa beban rindu. Desember pagi selalu kembali membawa kepedihan terpatri di relung hati. Begitu kataku dan kamu hanya membisu. 

Desember pagi adalah Desember kita yang menjadi masa lalu. Begitu kata hati kita. 

@hensa17. 

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline