"Saya sampaikan kepada para pemain, mereka tahu game melawan Saudi kita harus mendapatkan poin dan tentu setelah saya sampaikan ke mereka ini akan menjadi evaluasi besar-besaran setelah lawan Saudi." Kata Erick Thohir dari rilis Kompas.com (17/11/24).
Pernyataan Ketum PSSI tersebut disampaikannya di hadapan para pewarta di tengah latihan skuad Timnas Garuda yang berlangsung di Stadion Madya Senayan Jakarta pada Minggu malam (17/11/24).
Dari pernyataan Erick Thohir tersebut ada satu kalimat yang menjadi perhatian yaitu evaluasi besar-besaran setelah laga melawan Arab Saudi di Gelora Bung Karno (19/11/24).
Sangat jelas kalimat tersebut hanya berlaku jika Timnas Indonesia mengalami kekalahan dalam laga tersebut. Bahkan mungkin saat skuad asuhan Shin Tae yong hanya mampu menahan imbang Arab Saudi.
Evaluasi besar-besaran hanya dilakukan pada saat Indonesia kalah atau imbang. Terutama evaluasi ini ditujukan kepada pelatih Shin Tae yong.
Erick Thohir tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dengan hasil buruk saat Garuda digelontor 4 gol tanpa balas. Menurutnya kekalahan menyolok itu tidak perlu terjadi.
Kalah dari Jepang mungkin hal yang wajar tetapi tidak seburuk itu dengan 4 gol tanpa balas. Padahal persiapan skuad Garuda sudah maksimal, tetapi hasilnya masih memprihatinkan.
Catatan ini menjadi nilai minus bagi coach Shin Tae yong karena dalam dua laga terakhirnya, skuad Garuda sudah dibobol sebanyak 6 gol dari kekalahan 1-2 dengan China dan 0-4 dari Jepang. Dua kekalahan beruntun itu bukan hasil yang menggembirakan.
Ironinya pelatih Jepang, Hajime Moriyasu malah sangat memberikan apresiasi terhadap materi pemain-pemain Garuda yang bermutu karena mereka berkompetisi di liga-liga Eropa.
Hal itu menunjukkan bahwa materi pemain dari skuad Garuda sangat menjanjikan untuk sebuah tim yang bisa dibangun dengan sentuhan kepelatihan yang benar.
Lalu dimana salahnya dengan materi kelas Eropa tersebut tapi skuad Garuda masih juga belum mampu memberikan kemenangan dalam laga mereka? Pertanyaan yang bisa menjadi renungan untukcoach Shin Tae yong.