Diam tenggelam dalam setiap malam yang kelam. Berselimut gelap saat tubuh terbujur kaku berbantal harap. Tanpa kata dari bibir yang terkunci rapat. Sementara diksi-diksi mati tak berbentuk dan kalimat demi kalimat kehilangan makna.
Diam saat mulut tertutup rapat tanpa sebarispun kalimat. Semua hilang tertelan waktu yang berjalan pasti detik demi detik tidak tertahan. Tanpa batas tanpa penghalang semuanya hanya fokus ke arah menuju tahta untuk meraih aura niskala.
Sementara renjana di dasar hati mulai bangkit menjalar bagai akar yang merambat pada setiap relung sanubari. Cahayanya terang memantulkan rasa meski tanpa kalimat tanpa kata ketika hati itu diam untuk selamanya.
@hensa17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H