Timnas Indonesia U20 berhasil lolos ke putaran final Piala Asia di China yang berlangsung mulai 6-23 Februari 2025. Skuad Garuda Nusantara keluar sebagai juara Grup F yang berhak meraih satu tiket diantara 15 tim lainnya.
Keberhasilan ini patut disambut dengan gembira. Apresiasi tinggi ditujukan kepada skuad anak-anak muda usia di bawah 20 tahun ini yang sudah berjuang penuh semangat untuk meraih prestasi tersebut.
Kendati demikian usai ajang tersebut ternyata masih banyak pekerjaan yang harus dibenahi oleh coach Indra Sjafri dan koleganya.
Apa saja pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Tim Pelatih sebelum beraksi di ajang Piala Asia U20 China 2025? Mari kita simak ulasan berikut ini.
Grafik Permainan Garuda Nusantara Menurun
Kita mungkin bisa mengamati bahwa grafik permainan Timnas Indonesia U20 terlihat menurun dari laga pertama menghadapi Maladewa, laga kedua lawan Timor Leste dan laga ketiga lawan Yaman.
Dilihat dari hasil saja sudah menunjukkan grafik menurun, walaupun lawan-lawan mereka diawali dari lawan dengan kekuatan terlemah hingga paling kuat, Yaman.
Menang telak 4-0 atas Maladewa, begitu juga menang 3-1 atas Timor Leste dan terakhir ditahan imbang 1-1 oleh Yaman. Skor-skor pertandingan tersebut tidak bisa membohongi kita, bagaimana kondisi skuad Garuda Nusantara saat berlaga.
Penurunan grafik permainan skuad Garuda Nusantara tersebut diakibatkan oleh faktor fisik dan stamina. Jadwal ketat dengan hanya selisih satu hari dari setiap laga sebagai penyebab utama.
Jeda pertandingan singkat tersebut membuat para pemain hanya beristirahat satu hari sehingga membutuhkan recovery yang cepat. Hal ini yang menjadi kendala dengan stamina para pemain.
Namun hal itu juga terjadi terhadap peserta lain sehingga mereka yang memiliki kemampuan recovery yang baik yang bisa menghadapi kendala stamina tersebut.
Rotasi Pemain di Lini Tengah
Untuk menghadapi masalah jadwal yang menguras stamina para pemain, coach Indra juga harus pandai-pandai melakukan rotasi yang ideal untuk para pemain-pemainnya.