Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Keutamaan Orang Kaya yang Pandai Bersyukur

Diperbarui: 7 Juli 2024   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Foto by Pixabay

Momen pergantian tahun adalah momen penting untuk melakukan perenungan. Awal Tahun 1446 H adalah awal kembalinya kita bertemu tahun baru untuk kemudian menjalani hidup ini hari demi hari. 

Usia memang hanya angka tetapi bukan berarti angka-angka itu harus diabaikan begitu saja. Usia akan terus bertambah seiring berjalannya waktu yang tidak kenal henti. 

Pada awal Tahun Baru Hijriah ini mungkin ada baiknya kita memahami pentingnya melakukan perenungan mendalam kiprah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Untuk kesempatan pertama mari kita renungkan tentang keutamaan Orang Kaya yang pandai bersyukur sebagai topik renungan bagi pegangan untuk menjalani hari-hari ke depan. 

Simak sebuah Hadis Shahih yang diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya orang yang banyak harta adalah yang miskin pahala pada hari kiamat kecuali orang yang Allah berikan kebaikan (harta) lalu ia membagikannya ke kanan, kiri, ke arah depan dan belakangnya, serta berbuat yang baik dengannya. (HR. Bukhari dan Muslim).  

Banyak yang bisa diambil pelajaran dari Hadis tersebut. Dari Hadis tersebut yang dimaksudkan dengan 'memperbanyak' adalah dengan harta, dan 'menyedikitkan' adalah dengan pahala akhirat. 

Ini terjadi dan berlaku bagi orang yang memperbanyak harta, akan tetapi dia tidak memenuhi sifat dengan yang ditunjukkan oleh pengecualian setelahnya, yaitu berinfaq dengan harta tersebut. 

Menjadi sifat dasar manusia bahwa banyak diantara orang kaya itu lupa bersyukur kepada Pemberi nikmat hakiki, yaitu Allh SWT, Azza wa Jalla. Inilah yang membedakan orang-orang kaya yang pandai bersyukur berada di tempat yang mulia di sisi Allah. 

Sementara bagi mereka yang tidak bersyukur hanya sibuk dalam urusan harta dan dunia, melalaikan urusan akhirat dan amalan yang mulia. Akibatnya, mereka sedikit sekali mendapatkan kebaikan di sisi Rabbnya. 

Kemuliaan dari Allah hanya bagi mereka yang banyak berinfak untuk meraih keridhoan Allah Azza wa Jalla dengan memberikan harta kepada orang-orang yang membutuhkan di mana saja mereka berada. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline