Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda bahwa amalan yang paling disukai oleh Allah ialah yang istiqomah yaitu amalan yang dilakukan secara terus-menerus meskipun sedikit. Hadits itu riwayat dari Bukhari dan Muslim.
Amalan yang istiqomah ini adalah amalan yang sangat tepat diterapkan bagi kita yang baru saja rampung menunaikan ibadah puasa.
Kita bisa meneladani apa yang dilakukan Rasulullah. Jika beliau mengerjakan amal kebaikan, maka beliau akan merutinkannya. Demikian sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
Seusai Ramadan ini, kita banyak ditempa dengan latihan rutin setiap hari selama sebulan untuk memperoleh keberkahan. Ramadan telah menjadikan setiap individu menjadi lebih baik. Lebih pandai menahan diri, sabar dan tawakkal.
Pada saat Ramadan tersebut, umat Islam berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah selain ibadah wajib puasa. Saat Ramadan juga adalah momen tepat dalam peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah kita.
Bagi penulis pribadi pada usia yang sudah lansia ini tentu saja amalan kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadan adalah pencapaian yang sangat melegakan.
Sebagai contoh adalah amalan membaca Al-Qur'an, bangun di malam hari untuk mendirikan sholat tahajud, beriktikaf, melakukan banyak kegiatan sosial dengan aktif dalam kegiatan sedekah.
Maka sangat disayangkan, jika semua amalan ibadah tersebut tidak mampu dipertahankan. Mempertahankan semua amalan baik seperti dikerjakan dalam bulan Ramadan adalah upaya yang mengikuti perilaku Rasulullah seperti hadits yang tersebut di atas.
Merutinkan (Istiqomah) semua pencapaian selama Ramadan adalah perilaku Rasulullah yang patut diteladani.
Pada saat memasuki bulan Syawal sebaiknya kita tetap menjalani amalan ibadah yang menjadi kebiasaan kita seperti selama Ramadan baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas.
Satu hal yang kerap kali kita lupa adalah tujuan berpuasa itu apa?