"Hen! Katanya mau bikin cerpen?" Tanya Erika.
"Iya, ini masih dalam pikiran. Rancangannya sih sudah ada," jawab Hendarno.
"Judulnya apa?" Kembali tanya Erika, gadis remaja cantik berseragam putih abu-abu ini.
"Cinta Pertama," Jawab Hendarno, pemuda ganteng yang pendiam menjawab pertanyaan Erika sambil mesem-mesem.
"Wah keren nih pasti romantis. Aku jadi semakin penasaran, sudah tidak sabar ingin membaca cerpenmu." Erika antusias sambil memandang pemuda yang sangat dia kagumi selama ini.
Di halaman depan Sekolah Menengah Atas di Jalan Ir Haji Juanda itu, Hendarno dan Erika berbincang hangat mengisi waktu istirahat jam sekolah mereka yang hanya 15 menit.
Bangku-bangku di pinggir lapangan basket itu penuh digunakan siswa-siswi untuk duduk berbincang sambil menunggu bel masuk berbunyi.
Remaja anak-anak SMA itu menikmati keceriaan mereka. Canda dan tawa mereka memenuhi area halaman sekolah itu.
Begitu pula Erika dan Hendarno yang duduk berdua di sana berbincang dalam suasana mesra. Kerap kali teman-teman mereka mengolok-olok Erika dan Hendarno seperti Romeo dan Yuliet.
Namun kedua sejoli ini hanya menanggapinya dengan senyuman. Terutama bagi Hendarno lelucon teman-temannya hanya sekedar lelucon tanpa fakta.