Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Jelang Derby Manchester, Marcus Rashford Dilema Erik ten Hag atau Justru Solusi Baginya

Diperbarui: 2 Maret 2024   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marcus Rashford bersama skuad Manchester United (Foto Premierleague.com). 

Manchester United mengalami musim yang mengecewakan terutama saat mereka mengalami kekalahan kandang 1-2 dari Fulham pada hari Sabtu yang lalu. 

Kekalahan tersebut membuat tim asuhan Erik ten Hag berada di urutan keenam klasemen Premier League, delapan poin di belakang tim urutan keempat Aston Villa. 

Menjelang derby menghadapi musuh bebuyutan satu kota, Manchester City, banyak sekali berita beredar di media Eropa khususnya yang berkaitan dengan keraguan performa skuad asuhan Erik ten Hag tersebut. 

Begitu pula sorotan secara berlebihan kepada sosok Marcus Rashford sebagai pemain bertalenta yang dimiliki oleha Setan Merah selama ini. 

Mereka kembali ramai membicarakan tentang komitmen dari Rashford, pemain muda berusia 26 tahun yang juga winger The Three Lions ini. 

Marcus Rashford diragukan komitmennya kepada klub menurut para pengamat, dengan ulahnya bertindak indispliner. 

Misalnya Rashford pergi ke pesta di klub malam, usai kekalahan derby di Old Trafford 0-3 dari tetangga berisik, Manchester City.  

Kritik para pengamat di media semakin gencar karena Rashford semakin menurun performanya bersama Manchester United. 

Penyerang Inggris ini mengalami kesulitan di lapangan sepanjang musim ini. Rashford hanya mencetak lima gol dalam 32 pertandingan di semua kompetisi. 

Tentu banyak orang selalu bertanya-tanya ada apa dengan Rashford. Bahkan banyak juga yang memberikan prediksi pemain muda ini termasuk yang akan menjadi pemain yang dilepas oleh klub pada musim panas nanti. 

Tentang tuduhan-tuduhan di atas, akhirnya Rashford membuka suara setelah selama ini dia hanya diam seribu bahasa. Mungkin karena media pemberitaannya sudah terlalu kasar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline