Timnas Indonesia baru saja melakukan uji tanding menghadapi Libya di Mardan Sports Complex, Antalya, Turki, Selasa (2/1/24) malam WIB.
Laga tersebut merupakan persiapan Timnas Indonesia mengikuti ajang bergengsi Piala Asia 2023 di Qatar mulai 15 Januari - 10 Februari 2024.
Indonesia berada di grup D harus bersaing menghadapi Irak, Jepang dan Vietnam untuk meraih dua terbaik fase grup dan peringkat ketiga terbaik seluruh grup yang berhak lolos ke fase gugur.
Uji tanding dalam persiapan menghadapi ajang tersebut, Timnas Indonesia menghadapi Libya dua kali yaitu pada Selasa 2 Januari dan Jumat 5 januari 2024. Laga uji tanding terakhir lawan Iran pada 9 Januari 2024.
Dalam laga uji tanding pertama melawan Libya, Timnas Indonesia harus kebobolan 4 gol tanpa balas dari lawan mereka Libya yang memiliki peringkat FIFA lebih tinggi dari Timnas Garuda.
Tentu saja kekalahan Timnas Garuda dengan 4 gol tanpa balas ini sangat mengecewakan meskipun ini hanya sekedar laga uji tanding tidak resmi.
Kendati demikian banyak sekali pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari laga tersebut sebagai catatan bagi tim pelatih maupun seluruh pemain yang turun bertanding malam itu.
Paling tidak ada Dua hal penting yang bisa menjadi catatan sebagai evaluasi kinerja skuad Timnas Indonesia yang mengalami kekalahan dari Libya malam itu.
Faktor Bek Tengah
Duet bek tengah yang turun malam itu adalah Rizki Ridho dan Wahyu Prasetyo di babak pertama. Pada babak kedua mereka digantikan oleh duet Jordi Amat dan Justin Hubner.
Duet Rizki Ridho dan Wahyu Prasetyo yang melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia bermain relatif bagus. Mereka cukup kompak mungkin karena sudah lebih lama melakukan penyesuaian dalam latihan selama di Turki.
Terlepas dari gol yang terjadi di babak pertama oleh striker Libya, Ahmed Ekrwa, penampilan Wahyu Prasetya cukup menjanjikan.