Kompasiana kini berusia 15 tahun. Merupakan usia menjelang ABG atau remaja yang penuh pesona bak seorang gadis yang beranjak tumbuh dewasa. Walaupun begitu Kompasiana itu hebat.
Saya sangat bersyukur setiap pagi dan mungkin sepanjang hari, Kompasiana selalu menjadi teman setia. Kompasiana menjadi hiasan lukisan di hati saya setiap hari-hari yang saya lalui.
Apa kehebatan Kompasiana?
Hingga hari ini menjelang usia hampir Tujuh Puluh tahun, saya sangat bersyukur masih bisa berkarya bersama Kompasiana yang setia menayangkan artikel-artikel saya.
Kalau Kompasiana tidak hebat, tidak mungkin saya tetap setia bersamanya sampai dengan hari ini. Begitu juga para Kompasianer yang lain, mereka selalu setia.
Ada diantara Kompasianer sesekali pergi tapi tetap saja akhirnya mereka kembali ke Rumah Besar ini untuk bercengkerama melepas kerinduan.
Kehadiran Kompasiana membuat saya menjadi pensiunan yang tidak pernah kesepian. Setiap usai sholat Subuh dengan setia Kompasiana menyapa saya untuk menayangkan sebuah artikel.
Saya sangat terinspirasi oleh panutan saya Pak Tjiptadinata dan Bu Roselina yang tetap setia berkarya di Kompasiana sampai di usia mereka yang sudah 80 tahun.
Beliau-beliau ini setiap hari menulis dan menyapa kita dengan hadir di kolom komentar artikel yang kita tayangkan di Kompasiana. Sangat berkesan kiprah mereka di Kompasiana ini tanpa pamrih.
Pak Tjiptadinata adala satu-satunya Maestro di Kompasiana dengan karya mencapai 7 ribu artikel. Karya-karyanya sudah dibaca oleh 6,6 Juta pembaca.
Sejak bergabung 4 Mei 2012 di Blog Terbesar di Dunia ini, saya sangat terbantu oleh kehadiran Kompasiana.
Aktivitas mengisi hari-hari pensiun saya dihibur dengan artikel-artikel tayangan di Kompasiana.
Hebatnya lagi Kompasiana, meskipun baru berusia 15 tahun, platform ini memuat banyak artikel dari berbagai rubrik yang sangat bermutu dan menambah wawasan keilmuan. Konon sudah jutaan artikel tayang di Kompasiana dan dari sana saya banyak belajar.
Begitu juga hebatnya Kompasiana karena banyak dihuni oleh para Kompasianer dengan ragam latar belakang seperti Dosen dan Guru, Ilmuwan, Profesor, Pengusaha, Konsultan, Jurnalis, dan para Penulis-penulis profesional yang karyanya sangat bermutu.
Kehebatan lainnya, Kompasiana sudah menyatukan persaudaraan anak Bangsa di Nusantara, dari mulai Aceh hingga Papua. Dari Manado hingga Kupang. Bahkan dari Jerman hingga Amerika Serikat.