Liga 1, kompetisi level tertinggi di Indonesia kembali bergulir mulai 1 Juli 2023 dengan mempertemukan Bali United lawan PSS Sleman di Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali.
Laga ini sekaligus menandakan dibukanya penghelatan kompetisi Liga 1 untuk musim tahun 2023-2024 yang diikuti oleh 18 klub peserta.
Namun sebelum kompetisi Liga 1 bergulir, Federasi dalam hal ini PSSI, Polri dengan dibantu oleh FIFA telah menemukan adanya indikasi pengaturan skor oleh perangkat pertandingan.
Hal itu langsung disampaikan oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pewarta bersama Ketum PSSI, Erick Thohir di Mabes Polri Jakarta, seperti rilis situs resmi federasi, PSSI.org (26/6/23) :
"Kita temukan adanya indikasi pelanggaran ataupun kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan.
"Dalam waktu dekat, saya perintahkan kepada satgas anti mafia bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sesuai dengan data-data yang kami temukan," ungkap Listyo Sigit Prabowo seperti rilis situs resmi PSSI di atas.
Berita ini bukan sesuatu yang menggembirakan karena liga yang selama ini berjalan ternyata masih juga dikotori oleh praktik-praktik kecurangan yang dilakukan oleh oknum mafia wasit.
Perintah Kapolri sudah jelas dan tegas harus segera ditindak lanjuti oleh Satgas Anti Mafia Bola. Mereka sudah memiliki data adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh oknum perangkat pertandingan.
Satgas Anti Mafia Bola akan mulai bekerja melakukan pendalaman terhadap data yang mereka miliki. Kemudian secepatnya menentukan para tersangka yang akan diajukan ke pengadilan.
Ketum PSSI, Erick Thohir yang selama ini bertekad memberantas mafia bola, menyambut baik upya yang tengah dikerjakan jajaran Kepolisian dalam memberantas mafia bola.
Sepak bola Indonesia harus mulai membersihkan diri dari para mafia bola yang selama ini menghambat kemajuan prestasi. Hal itu sesuai dengan intruksi Presiden Jokowi yang diamanatkan kepada Ketum PSSI, Erick Thohir.