Indra Sjafri, pelatih kepala Timnas Garuda U22 melontarkan pernyataan aneh. Bahwa dirinya menurunkan skuad yang berbeda pada dua laga bukan untuk recovery kebugaran pemain tetapi untuk mencari komposisi terbaik.
"Fase grup ini akan kami jadikan mencari 11 terbaik, dengan arti kata akan ada rotasi-rotasi pemain, tetapi bukan dalam rangka recovery, karena recovery saya pikir cukup," ujar Indra seperti dilansir Antara (5/5/23).
Menjadi pertanyaan bahwa rotasi pemain bukan untuk recovery kebugaran tetapi untuk mencari 11 pemain terbaik.
Hal yang mengundang keheranan, bagaimana mungkin saat turnamen sedang berlangsung coach Indra masih mencari 11 pemain terbaik.
Lalu selama pemusatan latihan di Jakarta apa yang mereka lakukan? Pernyataannya itu memiliki kesan seolah meremehkan peserta lainnya di grup A.
Untung saja Indonesia berada di grup A yang kekuatan pesertanya relatih ringan dibandinkan grup B yang beranggotakan Thailand, Vietnam dan Malaysia.
Sebaiknya Indra Safri jangan terlalu banyak berkomentar yang tidak perlu. Lebih lagi dia juga sempat menyindir kubu Vietnam tentang ketidak hadiran Elkan Baggott.
Coach Indra sebaiknya fokus saja pada skuad asuhannya tidak perlu cari perhatian media. Berkomentar di depan media standar saja tidak perlu berlebihan.
Garuda Muda baru meraih dua kemenangan atas Filipina dan Myanmar, tetapi belum menjamin kelolosan skuadnya ke semi final.
Hal itu karena skuad Garuda Muda masih harus meraih kemenangan berikutnya menghadapi Timor Leste dan Kamboja.
Coach Indra seharusnya lebih mementingkan nasehat-nasehat bijak kepada skuad asuhannya agar tidak lupa diri karena pujian. Dalam dua laga tersebut mereka mengemas 8 gol tanpa kebobolan.