Ramadan baru saja berlalu meninggalkan segala kenangan. Begitu pula Lebaran sudah usai kendati masih menyisakan rasa bahagia saat-saat berkumpul bersama keluarga.
Beberapa hari ke depan kita akan kembali menghadapi rutinitas seperti biasanya. Saat-saat bersantai berkumpul keluarga di hari Lebaran harus cepat-cepat dilupakan.
Para karyawan, pegawai kembali masuk kerja menghadapi keseharian mereka di tempat kerja. Kesibukan pekerjaan sudah menanti.
Pagi berangkat kerja kembali menghadapi kemacetan lalu lintas saat menuju tempat bekerja. Harus mampu beradaptasi dengan suasana kemacetan.
Begitu pula saat pulang kerja harus kembali akrab dengan kepadatan arus lalu lintas sampai tiba di rumah. Kelelahan pun mendera saat tiba di rumah.
Namun demikianlah kehidupan terus bergulir. Kita harus mampu menyikapinya dengan bijak.
Bahkan lebih baik lagi jika kita mampu selalu mengucap syukur ketika Tuhan masih memberikan kesempatan menjalani kehidupan ini dengan rutin.
Ketika Ramadan berlalu, rasa syukur itupun harus hadir dalam hati kita. Betapa kita telah melewati hari-hari selama Ramadan dengan penuh khusyu.
Hari-hari dan malam-malam Ramadan yang penuh dengan ibadah kepada Yang Maha Kuasa atas Kehidupan ini.Ibadah sebagai wujud pengabdian mutlak seorang hamba kepada Khaliqnya.
Malam-malam pada bulan Ramadan yang penuh dengan alunan nada ayat-ayat suci Al Quran dengan kajiannya sebagai upaya menghayati dan mengaktualisasikan ke dalam keseharian kita.
Hari-hari pada bulan Ramadan pada saat kita secara terus menerus menahan diri dari rasa lapar dan haus. Semua kita lakukan dengan penuh tanggung jawab.