Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Ramadan dan Perpisahan yang Mengharukan

Diperbarui: 21 April 2023   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Idul Fitri by iStockphoto

Ramadan hampir usai pada saat hari kini tengah berada di ujung senja pada ufuk akhir bulan. 

Tentu ada rasa syukur dalam hati ketika untuk tahun ini saya masih mendapatkan kesempatan menjalani ibadah puasa di bulan penuh Berkah. 

Padahal banyak handai taulan, kerabat, saudara yang pada tahun lalu masih bisa menjalani puasa Ramadan tapi ternyata tahun ini mereka sudah pergi untuk selamanya. 

Puasa adalah pondasi dari ajaran Islam yang muaranya adalah insan bertaqwa. Hamba yang sudah pada level taqwa adalah hamba yang selalu merasakan kehadiran Allah dalam hatinya. 

Rasulullah pernah bersabada bahwa setiap sesuatu itu mempunyai pintu, maka pintu ibadah itu adalah puasa. Betapa pentingnya puasa bagi pondasi seorang hamba yang tengah giat melakukan pengabdian kepada Allah. 

Banyak yang sudah kita peroleh selama kita menjalankan ibadah puasa. Hal yang bersifat fisik adalah mampu menahan dahaga dan lapar. Upya tersebut untuk mematahkan seluruh syahwat dan nafsu.

Sedangkan hal yang bersifat batin adalah mampu mengendalikan diri dari segala godaan untuk berpaling dari Allah. Hamba-hamba itu wajahnya selalu menghadap kepada Sang Khaliq dengan tertunduk taat. 

Berpuasa semakin memantapkan rasa dekat dengan Allah dan ini menumbuhkan kesetiaan hamba kepada Kholiknya.  

Puasa itu juga semakin menyadarkan kita pada posisi sebagai sosok hamba yang lemah tergantung kepada Sang Pencipta. 

Dengan berpuasa maka segenap jiwa seakan merasakan kehadiranNya. Jika Allah selalu hadir dalam hati hamba-hamba tersebut maka itulah tujuan berpuasa yaitu orang-orang muttaqien. 

Semakin kita fokus berpuasa maka semakin fokus juga daya ingat kita tertuju kepadaNya. Semakin tenanglah jiwa kita pada saat kita mengingatNya. 

Mungkin inilah arti yang menjadi rahasia ibadah puasa. Itulah sebabnya Allah bersabda dalam sebuah hadis qudsi bahwa puasa itu hanya untukKU, demikian Firman Allah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline