Pesantren Ramadan kali ini membahas dan diskusi tentang hal-hal yang membatalkan puasa. Suasana kelas terasa hangat dengan diskusi para siswa dan Guru Agama yang menjadi Nara Sumber.
Para siswa memiliki waktu yang luas untuk menanyakan apa saja yang terkait hal yang membatalkan puasa. Setiap pertanyaan mereka selalu mendapatkan jawaban dari Guru Agama.
Mereka, para siswa tersebut benar-benar memanfaatkan momen pesantren Ramadan ini untuk memperbaiki ilmu agama dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ada yang bertanya jika selama puasa Ramadan kita tidur terus dari usai sholat Subuh hingga buka puasa boleh enggak? Hanya diselingi sholat Dhuhur dan Ashar?
Pak Guru menjawab bahwa walaupun tidur adalah bagian dari ibadah bagi orang yang sedang berpuasa, tetapi jika sepanjang hari kegiatannya tidur, walaupun tidak membatalkan puasa, namun tidak produktif.
Ada juga yang bertanya apakah gosok gigi pada saat siang hari berpuasa termasuk batal? Pak Guru menjelaskan bahwa menyikat gigi lalu berkumur maka puasanya tidak batal. Yang batal itu kalau berkumur lalu airnya ditelan maka jelas batal puasanya.
Pertanyaan para siswa tersebut sangat simpel terkait dalam keseharian mereka. Diskusi semakin menarik ketika Ohang yang dikenal sebagai anak bandel mengacungkan tangan untuk bertanya.
"Pak Guru! Apakah kalau kita mengeluarkan air mata saat kita berpuasa termasuk membatalkan puasa?" Tanya Ohang, seorang siswa yang terkenal badung. Mendengar pertanyaan ini teman-temannya di kelas itu tertawa.
"Tidak dong. Tidak membatalkan puasa hanya karena keluar air mata seperti menangis misalnya." Jawab Pak Guru dengan sabar.
"Alhamdulillah Pak Guru. Akhirnya saya lega ternyata keluar air mata tidak membatalkan puasa ya."