Perjalanan kita di belantara kehidupan ini akan berakhir pada kematian. Momen yang pasti akan terjadi bagi siapapun mahluk yang hidup. Kematian adalah pintu masuk menuju kehidupan yang kekal.
Saat Ramadan ini adalah momen yang baik untuk merenungkan tentang kematian. Seorang hamba yang cerdas adalah hamba yang selalu ingat pada kematian. Bukankah kita semua pasti akan mengalaminya?
Ya benar tidak ada kepastian dalam hidup ini selain dari kematian yang pasti akan hadir di depan kita. Kapanpun, di manapun dan kepada siapapun, Malaikat Izrail pasti akan menyapa kita.
Berbicara tentang kematian maka kita akan berhadapan dengan Alam Kubur. Rasulullah SAW berpesan seperti riwayat sebuah Haditsnya bahwa kita harus berlindung kepada Allah dari adzab kubur.
Rasulullah SAW memiliki alasan sangat kuat dengan pesan Beliau kepada umatnya. Karena Alam Kubur atau Alam Barzah adalah pintu masuk menuju Alam akhirat yang kekal.
Di Alam Barzah ini semua perbuatan manusia harus mereka pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Betapa pentingnya kita berlindung kepada Allah dari adzab kubur. Bahkan hingga tiga kali Beliau menyampaikan pesan tersebut kepada kita.
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah SAW menyampaikan nasihat dan penjelasan di hadapan para sahabatnya. Hadits ini shahih dengan Riwayat Abu Dawud, Al Hakim, Ath-Thayalisi dan Ahmad.
Beliau menjelaskan tentang langkah-langkah seorang hamba sejak datangnya kematian hingga dia masuk ke dalam liang lahat.
Ketika semua keluarga dan teman-temannya pergi meninggalkannya sendiri di kuburan tersebut, maka tinggalah dia menyendiri.
Apa yang kemudian terjadi kepadanya?
Rasulullah SAW menjelaskan kepada para sahabat bahwa manusia dalam keadaan seperti itu terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok orang-orang beriman dan orang-orang kafir.
Nasib dua kelompok ini sangat berbeda ketika mereka masuk ke Alam Barzah. Orang-orang beriman akan mendapatkan kebahagiaan sedangkan orang-orang kafir merasakan penderitaan.