All England Open 2023 berlangsung mulai 14-19 Maret di Birmingham Inggris. Turnamen ini adalah ajang kompetisi bulutangkis tertua di Dunia sejak tahun 1899 ketika pertama kali digelar.
Semua pemain terbaik Indonesia turun bertanding pada ajang bergengsi ini. All England memiliki level turnamen kategori tertinggi yaitu BWF World Tour Super 1000 dengan total hadiah 1,25 Juta US Dollars.
Indonesia selama mengikuti All England sejak pertama kali tahun 1956 berpartisipasi telah meraih 49 gelar dari 5 nomor yang dipertandingkan.
Ganda putra Bagas dan Fikri adalah yang terakhir meraih gelar All England yaitu pada edisi tahun 2022 yang lalu. Tahun ini ganda muda ini berupaya untuk mempertahankan gelar.
Pencapaian Indonesia tersebut masih didominasi oleh nomor-nomor tunggal putra, ganda putra, ganda campuran sedangkan untuk sektor putri masih sangat jauh dalam meraih prestasi.
Sejauh ini prestasi Indonesia pada nomor tunggal putri masih memprihatinkan. Satu-satunya tunggal putri kita yang berhasil meraih juara All England adalah Susy Susanti.
Pebulutangkis asal Tasikmalaya ini naik ke atas podium menerima trofi bergengsi tersebut sebanyak 4 kali juara pada edisi tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994.
Perlu juga menjadi catatan bersejarah dalam dunia bulutangkis kita bahwa Susy juga merupakan peraih medali emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade yaitu Olimpiade Barcelona pada tahun 1992.
Itulah satu-satunya tunggal putri kita yang hingga saat ini belum pernah ada lagi pebulutangkis lainnya menyamai prestasi Susy Susanti yang spektakuler.
Pada ajang All England tahun 2023, Gregoria Mariska Tunjung adalah satu-satunya wakil tunggal putri kita yang turun bertanding.
Gregoria Mariska yang akrab dengan panggilan Jorji memiliki rangking Dunia pada posisi 14 BWF sehingga tidak menjadi unggulan dalam turnamen ini.
Gadis asal Wonogiri kelahiran tahun 1999 dengan tinggi 166 cm ini harus menghadapi pemain-pemain unggulan dalam perjalanannya menuju tangga puncak.