Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Dinding Terjal Spiritual

Diperbarui: 13 November 2022   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Foto by Pixabay

Dinding Gerejamu itu terlalu tinggi dan terjal. Dinding spiritual yang membelenggumu. Ingat Sayang, kamu tidak salah. Akulah yang salah kenapa selalu menganggapmu istimewa. 

Kamu tidak pernah salah. Akulah yang salah, kenapa selalu terpesona pada senyum lembutmu dan pesona pandanganmu. Terpukau pada ramah tutur katamu. 

Betapa kulihat ketulusan cintamu dari tatapan tulus dengan pandangan jernih. Aku melihat di wajahmu sangat jelas ada ketegasan keyakinanmu dan kekuatan taatmu. Juga kedalaman imanmu. 

Dan sepasang matamu yang teduh itu adalah kedamaian bagi hatiku yang gersang. Sepasang mata indah yang banyak bercerita tentang cinta. 

Namun Dinding Gerejamu itu terlalu tinggi dan terjal. Dinding spiritual yang mebelenggumu. Taman Gereja Katedral Santo Petrus itu adalah saksi bisu saat aku hanya mampu memandang Dinding Gerejamu terlalu tinggi dan terjal yang harus kudaki. 

Padahal di sana ada cintamu. Tolong beritahu aku, bagaimana cara aku menggapainya. Aku tak berdaya. Hanya berharap cintamu jatuh dalam pelukanku. 

@hensa. 

Sindang Palay 12 November 2022. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline