Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Timnas Garuda "Semakin Kaya Taktik" bersama Shin Tae-yong

Diperbarui: 29 September 2022   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat membarikan arahan kepada anak asuhnya di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Foto: Antara Foto/Aditya Pradana Putra via Kompas.com

Timnas Garuda baru saja selesai melakukan laga FIFA Matchday menghadapi Curacao. Kedua tim telah menunaikan pertemuan mereka dalam dua leg pertandingan yang sangat ketat. 

Dalam dua pertemuan, Timnas Garuda menang dengan 3-2 ketika bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Bandung dan menang 2-1 ketika bertanding di Stadion Pakansari Bogor. 

Hasil ini sangat menggembirakan bagi para fans Merah Putih dan rakyat Indonesia. Bukan karena sekedar menang saja melainkan juga berhasil meningkatkan ranking FIFA Timnas Indonesia dari ranking 155 Dunia ke 152 Dunia. 

Curacao sendiri memiliki ranking FIFA pada posisi 84 Dunia. Peringkat tim asal Kepulauan Karibia ini jauh di atas Timnas Indonesia yang peringkatnya posisi 155 Dunia. 

Selain menaikkan peringkat ranking FIFA, hasil dua kali laga uji coba ini juga membuka beberapa kelemahan dan kekurangan performa Timnas Indonesia. Begitu pula beberapa kemajuan positif performa tim. 

Mari kita simak beberapa catatan sebagai evaluasi untuk performa Timnas Indonesia setelah mereka melakukan dua laga menghadapi tim asuhan pelatih Remko Bicentini, Curacao. 

  • 1. Kaya Taktik dengan Berbagai Formasi Tim

Selama dua pertandingan ini coach Shin menerapkan dua formasi pertahanan. Saat bertanding pada laga pertama, Timnas Indonesia memakai tiga bek sejajar dengan formasi awal 3-4-3. 

Mereka yang bertugas sebagai 3 bek tengah tersebut adalah Elkan Baggott, Fakhrudin Aryanto dan Rachmat Irianto.

Sebenarnya formasi tersebut sering kali berubah sesekali menjadi 4-3-3 ketika Rachmat Irianto bergerak membantu serangan sebagai gelandang. Membantu dua gelandang Ricky Kambuaya dan Marc Klok. 

Trio penyerang saat itu adalah Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman sebagai duet winger dan striker tunggal yang bermain agak ke depan adalah Dimas Drajad. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline