Laos yang tidak diunggulkan berhasil mengalahkan Thailand 2-0 pada semifinal Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/7). Sebelumnya di tempat yang sama Malaysia juga lolos ke final usai membungkam Vietnam 3 gol tanpa balas.
Kemenangan Laos sehingga lolos ke final ajang usia belia di kawasan ASEAN ini merupakan pertama kalinya menembus laga puncak di Piala AFF U-19 sepanjang sejarah.
Million Elephants, demikian julukan Timnas Laos ini telah menjungkir balikkan prediksi para pengamat sepak bola yang sebelumnya memprediksi Singapore sebagai kandidat dari grup B yang menemani Malaysia.
Tentu ini adalah sebuah fenomena untuk skuad Laos. Jika finalis itu adalah Malaysia, Thailand, Vietnam atau Indonesia, maka itu hal yang sudah biasa.
Namun bukan sekedar fenomena yang tanpa sebab, di belakang suksesnya Laos lolos ke final ada sosok pelatih asal Jerman, Michael Weiss.
Dialah seorang arsitek dan peracik strategi yang ulung dalam menghadapi laga demi laga pasukan Laos selama mengikuti turnamen yang berlangsung di Jakarta ini.
Pelatih asal Jerman ini memiliki filosofi sepak bola yang unik yang mungkin banyak dilupakan oleh sebagian besar pelatih. Michael Weiss berpendapat bahwa sepak bola itu tidak hanya sekedar menyerang tetapi juga bertahan.
Filosofi ini diterapkan pada skuad asuhannya ketika menghadapi Thailand yang bermain menguasai laga sepanjang waktu pertandingan. Baik babak pertama maupun babak kedua Thailand selalu menguasai bola.
Namun Laos berhasil mencuri gol lewat tembakan Peeter Phantavong usai memanfaatkan kemelut di muka gawang Thailand. Insting mencetak gol dari pemain ini luar biasa, tembakannya menggetarkan jala Thailand yang dikawal oleh Narongsak Naengwongsa.