Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Cerpen: Cinta Pertama Bunga

Diperbarui: 28 Februari 2024   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Foto by Instagram.com/michelleziudith. 

Aku tahu pasti, pagi ini pun dia berdiri di depan pintu kelasnya. Namun yang aku tidak tahu, kenapa dia berdiri di situ dan bertatapan denganku saat aku lewat di depannya lalu tersenyum sambil menyapaku: "Hai Hen selamat pagi!"

"Hai. Selamat pagi Bunga!" ujarku membalas sapaannya tapi dengan penuh kegugupan.

Bunga, gadis cantik dan cerdas yang selalu mengganggu pikiranku beberapa hari ini. Bukan apa-apa, gadis ini sudah lama menjadi idamanku sejak SMP dulu. 

Hanya saja saat itu, belum ada keberanianku untuk mendekatinya. Lalu saat sudah menginjak SMA ini apakah aku sudah memiliki keberanian mendekatinya?

Aduh susah juga untuk mencari jawabnya. Aku ini merasa seorang pemuda yang pemalu sehingga suka gugup jika berhadapan dengan seorang gadis.

Apakah ini yang menyebabkan aku belum memiliki keberanian mendekati Bunga? Entahlah. Bingung. Pemuda pemalu sepertiku memang keterlaluan.

Bunga duduk di kelas I-4 sedangkan aku di kelas I-3. Ruang kelas yang bersebelahan namun kelas Bunga ada di sebelah arah dekat Gerbang Sekolah sehingga untuk menuju ke ruang kelasku, bagaimanapun harus melewati ruang kelasnya.

Setiap pagi Bunga selalu berdiri di depan pintu kelas itu dan aku dibuat terpana oleh senyum manis dan sapa ramahnya. 

Seperti pagi itu hal serupa terjadi lagi. Hanya kali ini ada hal yang luar biasa. Bunga memanggilku lalu menghampiriku. Deg deg deg hatiku berdebar-debar. 

"Hen mau gabung di grup belajarku. Aku membuat grup belajar, " kata Bunga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline