Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, semakin menarik untuk terus dinikmati dari laga demi laga. Perjuangan duta-duta negara semakin mendekati titik akhir raihan medali. Korbanpun semakin banyak yang berguguran termasuk para unggulan.
ARTIKEL PILIHAN : Makna Olimpiade Terakhir bagi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan
Sampai dengan fase knock out out ini sudah ada tiga unggulan yang tersisih dari perburuan medali. Mereka adalah Kento Momota unggulan tunggal putra asal Jepang, harus gugur dibabak awal. Kejutan menyakitkan bagi tuan rumah Jepang.
Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dari Indonesia yang merupakan unggulan sektor ganda putra dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, unggulan dari ganda putri asal Jepang. Mereka juga harus kehilangan impian dalam persaingan perburuan medali.
Mereka harus menepi akibat mengalami kekalahan pada babak sistem gugur. Bahkan Kento Momota lebih menyedihkan karena harus gugur pada fase grup.
Momota unggulan yang sangat diandalkan tuan rumah hanya menang satu laga melawan Timoty Lam, tunggal putra asal Amerika Serikat.
Namun pada laga kedua Momota harus mengakui keunggulan pebulutangkis Korea Selatan, Heo Kwang-hee yang menang 21-15 dan 21-19 atas Momota tampil sebagai juara Grup A.
Tunggal putra masih akan menghadirkan beberapa pemain dalam perebutan medali seperti Chou Tien-chen, Viktor Axelsen, Shi Yu Qi dan Anders Antonsen di babak perempat final. Termasuk harapan tunggal kita yang masih bertahan, Antony Sinisuka Ginting.
Nasib yang sama dialami Kevin/Marcus sebagai unggulan dan ranking 1 Dunia. Ganda putra harapan Indonesia ini gagal melewati Aaron Chia/Soh Woi Yik (Malaysia) di babak perempat final. Mereka kalah 14-21 dan 17-21.
Hasil ini dianggap mengejutkan karena pertemuan dalam tujuh laga sebelumnya, The Minions selalu menang atas ganda asal Malaysia tersebut.