Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Bukayo Saka, Belia yang Harus Mampu Bangkit Usai Pelecehan Rasial yang Dialaminya

Diperbarui: 16 Juli 2021   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukayo Saka mendapat dukungan dari Luke Shaw dan Kavin Phillips usai gagal menendang penalti ke gawang Italia (Foto Skysports) 

Tiga pemain Inggris yang mengalami pelecehan rasial, Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka boleh merasa lega karena pihak berwenang di Inggris telak bertindak sesuai dengan harapan mereka. 

BACA JUGA : Mengenal Lebih Dekat Jorge Luiz Frello Filho, Pemain Kunci Gli Azzurri

Hari-hari yang sangat berat harus dilalui ketiga pemain tersebut usai final Euro 2020 di Stadion Wembley Minggu (11/7) waktu setempat. 

Mereka harus berjuang menahan kepedihan dalam hati mereka karena harus menerima kebencian dari orang-orang bebal yang sangat biadab dalam peradaban maju ini. 

Mereka yang melakukan pelecehan rasial adalah orang-orang bodoh yang menganggap dirinya lebih terhormat dari lainnya dengan melecehkan kehormatan orang lain. Mereka benar-benar biadab dalam kesesatan pikir yang sempurna. 

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Polisi Inggris saat ini telah menangkap lima orang karena melakukan pelecehan rasial tersebut terhadap pemain Inggris secara online, setelah kekalahan final Euro 2020 hari Minggu dari Italia. 

Polisi juga memperingatkan kepada para pelaku lainnya yang masih bebas bahwa pihak berwajib akan melacak keberadaan akun-akun mereka di media sosial. 

Pemerintah Inggris melalui Perdana Menterinya, Boris Johson telah mengutuk pelaku pelecehan rasial yang diterima oleh Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka. 

Boris Johnson mengungkapkan bahwa pemerintah mengutuk rasisme online dan perusahaan media sosial yang memuat pesan rasis tersebut harus menghadapi denda besar jika mereka gagal menghapus penyalahgunaan dari platform mereka.

Mereka menjadi sasaran kaum rasialis setelah gagal mengeksekusi penalti di Wembley pada hari Minggu waktu setempat dalam final Euro melawan Italia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline