Laga perdana Timnas Garuda Generasi Baru, berhasil menahan imbang 2-2 Tim Gajah Perang Thailand. Laga tersebut adalah ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 grug G yang berlangsung Kamis (3/6/21) di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab.
BACA JUGA : Garuda Vs Thailand, Duel Dua Pelatih Piala Dunia Rusia 2018
Dari awal saya optimis dengan skuad yang saat ini tengah digembleng oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae yong. Rasa optimis ini bukan tanpa alasan tetapi berdasarkan fakta di lapangan ketika Shin sangat ketat menerapkan disiplin tinggi bagi para pemainnya.
Sebenarnya disiplin ala Shin Tae yong itu hanya penerapan disiplin standar saja, disiplin yang umum diterapkan bagi para pemain professional.
Misalnya harus tepat waktu dalam mengikuti sesi latihan, tepat waktu makan dengan pola sehat, tepat waktu tidur dan tepat waktu bangun tidur.
Menjaga pola makan dengan disiplin dalam menerapkan gizi makanan. Menjauhi makanan yang bisa memperburuk kesehatan sehingga tidak boleh sembarangan makan seperti camilan gorengan misalnya sangat dilarang.
Semua penerapan disiplin tersebut sebenarnya biasa-biasa saja, tidak begitu berat dijalani bagi seorang pemain professional. Bahkan itu cara displin yangat sanga standar.
Namun bagi pemain Indonesia yang terbiasa dengan gaya awut-awutan alias ngawur dalam menjalani karir sepakbolanya, disiplin yang diterapkan tersebut terasa sangat berat.
Sudah banyak pemain yang menjadi korban akibat melanggar disiplin tersebut. Terakhir Nurhidayat yang dipulangkan dari Dubai karena melanggar disiplin dalam hal pola makan.
Sebelumnya juga pemain lain yang dicoret Shin Tae yong akibat melanggar disiplin yaitu Serdy Ephy Fano, Ahmad Afhfridriza, Yudha Febrian, Yanto Basna