Bulan suci Ramadan telah pergi meninggalkan kita dengan kesucian dan keagungannya. Meninggalkan bekas yang dalam kepada setiap insan ALLAH yang bertaqwa. Maka dengan usainya Ramadhan adalah kembalinya jiwa-jiwa yang fitrah karena ampunanNya.
Gema taqbir Idul Fitri adalah symbol kebesaran ALLAH. Semua isi alam ini memuja kebesaranNya.
Pada saat itu api taqwa dalam jiwa menyala, membakar semua sendi-sendi, relung-relung dan setiap jengkal pori-pori dan pembuluh darah semata-mata hanya untuk memuja kebesaran ALLAH.
Merdunya gema taqbir Idul Fitri, indah dan manisnya senyum-senyum jiwa yang fitrah serta halus dan ramahnya uluran tangan maaf adalah symbol kedamaian dan ketentraman yang tercipta pada hari suci itu.
Kini semuanya usai sudah berganti seiring dengan hari-hari yang terlipat sementara itu perjalanan kita masih jauh.
Sebulan sudah kita tunaikan peribadatan puasa Ramadhan untuk menunaikan perintahNya :
"Wahai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa seperti diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa" (QS 2:183).
Selama sebulan itu ALLAH memberi kesempatan kepada hamba-hambaNya untuk meningkatkan ketaqwaannya.
Selama sebulan itu berlangsunglah proses pencucian jiwa-jiwa yang kotor penuh daki menjadi jiwa-jiwa yang bersih.
Penggojlogan selama puasa itu telah melahirkan figur-figur yang baru yang fitrah yang penuh dengan cahaya taqwa dan iman yang ikhlas yang yakin dan tawakkal.