Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Tidak Ada Ruang untuk Rasisme, Sudah Saatnya Bukan Hanya Slogan

Diperbarui: 25 April 2021   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marcus Rashford dan Antony Martial, korban perlakuan rasialis di media sosial (Foto REUTERS)  

Sejumlah pemain di klub Liga Premier telah menjadi sasaran perlakuan rasis dalam beberapa bulan terakhir ini. 

Mereka adalah Anthony Martial dan Marcus Rashford dari Manchester United, Trent-Alexander Arnold dan Sadio Mane dari Liverpool, dan Reece James dari Chelsea. 

BACA JUGA : Menurut Juergen Klopp, Liverpool Tidak Pantas Lolos ke Liga Champions

Perilaku netizen di medsos ini benar-benar sangat meresahkan. Pada bulan Februari lalu, badan sepak bola Inggris telah mengirim surat terbuka ke Facebook dan Twitter. 

Sudah saatnya mendesak agar dilakukan pemblokiran dan penghapusan terhadap posting serangan rasial. 

Demikian pula perlu dilakukan proses yang ketat oleh mereka dalam proses verifikasi yang lebih baik dan akurat untuk para pengguna medsos. 

"Perilaku rasis dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima dan pelecehan mengerikan yang kami lihat para pemain terima di platform media sosial tidak dapat dibiarkan berlanjut," kata CEO Liga Premier Richard Masters dalam sebuah pernyataan seperti dilansir En.AS.com(25/4/21). 

Respon mereka adalah Instagram milik Facebook telah mengumumkan langkah-langkah baru dan Twitter berjanji untuk melanjutkan upayanya setelah mengambil tindakan terhadap lebih dari 700 kasus pelecehan rasial terkait sepak bola di Inggris pada 2019 yang lalu.

Berita paling panas akhir pekan ini adalah Klub Liga Premier, Liga Sepak Bola Inggris, dan Liga Super Wanita akan bergabung dalam boikot platform media sosial selama empat hari dalam upaya memerangi pelecehan rasial dan diskriminasi. 

Demikian pula  Asosiasi Sepak Bola, serta badan liga dan organisasi lain, termasuk badan amal anti diskriminasi Kick it Out, juga akan terlibat. Mereka semua akan melakukan aksi boikot pada 30 April 2021 hingga 3 Mei 2021.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline