Tim gabungan Riset Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil mengembangkan metode deteksi covid 19 di samping metode yang kita kenal selama ini yakni Swab Antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Metode yang dikenalkan UGM tersebut mereka namakan GeNose. Apa itu metode GeNose?
Berbeda dengan metode PCR dan Swab Rapid Test Antigen, GeNose mendeteksi covid 19 melalui udara yang dihembuskan pasien ke dalam kantung khusus.
Kantung berisi udara itu kemudian dihubungkan pada piranti GeNose dan dianalisis oleh artificial intelligence (AI) untuk mengetahui keberadaan virus.
Metode ini dapat mendeteksi keberadaan virus dalam waktu hanya kurang dari lima menit saja. Hasil paparan covid 19 sudah diketahui positif atau negatif.
Bagaimana tingkat akurasi piranti GeNose ini bisa dipertanggungjawabkan?
Menurut Kementerian Riset dan Teknologi mengklaim bahwa piranti GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 yang efektif.
Tingkat akurasi alat tersebut memiliki sensitivitas 92 persen dan spesifisitas 95 persen. Saat seseorang dinyatakan positif maka mereka harus dirujuk untuk melakukan tes PCR.
Bagi masyarakat yang menggunakan metode GeNose ini biaya untuk uji covid 19 jauh lebih murah dibandingkan menggunakan metode Rapid Test Antigen dan PCR.
Biaya test dengan GeNose hanya Rp 20.000 per sampel. Sedangkan biaya untuk rapid antigen ditetapkan oleh pemerintah Rp250 ribu. Untuk biaya swab PCR mandiri ditetapkan sebesar Rp 900 ribu untuk sekali uji.