Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

[Puisi Teknologi] Jasad Renik Bernama Cantik Pembawa "Pandemic"

Diperbarui: 15 Januari 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Virus Corona (Foto Shutterstock/Peter Schreiber via Kompas.com)

Racikan rekayasa genetik jasad renik dengan ukuran nano lebih kecil dari bakteri adalah terobosan cerdas. Penyusunan informasi genetik dari asam nukleat, RNA dan DNA dengan sisipan dalam rantai panjang atau pemotongan karakter demi tercipta karakter baru, upaya rekayasa tingkat tinggi.

Laboratorium rahasia menjadi pertaruhan para dokter penemu jasad renik ukuran nano. Adolf Mayer tahun 1887 adalah awal penemu jasad renik ukuran nano ini. Siapa lagi? Ada juga Dimitri Ivanovski di tahun 1892, lalu M Beijerinck di tahun 1899. Mereka penemu jasad renik penyebab penyakit. Mereka menyebutnya Virus. 

Virus memiliki kepala yang tersusun dari nukleokapsid yang berbentuk polihedral. Di dalamnya terdapat asam nukleat dan di luarnya tersusun atas kumpulan kapsid. 

Terdapat selubung virus atau membran yang menyelubungi kapsid yang berasal dari membran sel inang. Fungsinya untuk membantu infeksi sel inang. Sangat membahayakan penularan pada manusia.  

Ketika laboratorium di Wuhan lepas kendali. Tidak terbayangkan jasad renik itu memberontak. Sel-selnya membelah jutaan sampai milyaran sel dan memenuhi seluruh ruang udara di Bumi ini. Kita bisa apa? Ya benar kita hanya bisa panik menghadapi pandemic yang melanda ini. 

Korban mulai berjatuhan. DNA atau RNA yang terbungkus dalam lapisan pelindung protein adalah jaringan yang dapat membawa informasi genetik namun juga mengadakan replikasi sehingga menularkan dengan cepat. 

Mutasi-mutasi pun berlangsung dengan cepat karena jenis jasad renik ini diluar kendali yang biasanya dilakukan para Ahli. Mereka, para ahli tidak berdaya menghadapi pemberontakannya. 

Jasad renik nano dengan ukuran lebih kecil dari bakteri ini telah mengubah segalanya. Mengubah budaya manusia. Mengubah kesombongan manusia. Mengubah perilaku manusia. Mengubah karakter manusia. Menelanjangi kebodohan manusia. 

Mengubah kesibukan manusia lebih banyak berurusan dengan obat dan vaksin. Baik sebagai penawar ataupun pencegah untuk pandemic yang melanda. Sibuk juga dengan polemik tentang kemanjuran obat dan vaksin. Sementara belum ditemukan jalan keluar untuk menghadapi virus ganas ini, korban terus berjatuhan setiap hari. 

Tuhan punya cara yang sangat cerdas memberikan pelajaran kehidupan bagi para hamba-hambaNya. Bagaimana seharusnya kita wajib menyembahNya sepenuh cinta yang diberikanNya kepada kita. 

Mumpung belum terlambat mari kita segera kembali ke jalan yang benar. 

@hensa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline