Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Mengenal Lebih Dekat Sosok Pierre-Emile Hojbjerg, Gelandang Tottenham Hotspur

Diperbarui: 3 Januari 2021   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hojbjerg dan istrinya, Josephine (Foto Instagram.com/josephinesiw)

Gelandang asal Denmark ini didatangkan oleh manajemen Tottenham Hotspur dari Southampton atas usul Jose Mourinho. Hojbjerg hadir di London sejak 11 Agustus 2020 telah menandatangani kontrak lima tahun.

Pemain berusia 25 tahun kelahiran Kopenhagen ini menjadi rekrutan musim panas pertama Mourinho. Pemain dengan tinggi 185 cm ini didatangkan dengan biaya sekitar 15 juta poundsterling.

Selama bergabung dengan Southampton, Hojbjerg sudah menjalani 134 penampilan sejak bergabung dari Bayern Munich pada 2016. Pemain Denmark itu adalah kapten bagi Saints sebelum meninggalkan klub untuk bergabung dengan Spurs.

Penampilannya bersama Tim Nasional Denmark sudah dijalaninya sebanyak 38 caps dengan torehan 3 gol. Debutnya bersama Denmark dilakukan pada 28 Mei 2014. Bersama Tottenham Hotspur paling tidak sudah bermain sebanyak 11 laga diajang Premier League dan 5 laga di Liga Eropa.  

Jose Mourinho memang jeli. Gelandang Spurs ini mampu merangkum apa yang diinginkannya. Hojbjerg memiliki komitmen dan kualitas di atas rerata pemain Eropa. Dua hal itu adalah elemen kunci dalam kontribusinya terhadap tim. Tidak heran jika Hojbjerg selalu menjadi pilihan Mourinho sebagai starter.  

Dalam laga derby London Utara antara Spurs melawan Arsenal, Minggu (6/12) pukul 23.30 WIB. Hojbjerg berduet dengan Moussa Sissoko sebagai duet pivot dalam formasi 4-2-3-1.

Hojbjerg bermain sangat dinamis mengatur transisi permainan skuad Tottenham. Keseimbangan tim sangat ditentukan oleh pergerakkannya membuka serangan atau menutup setiap akses bagi lawan untuk masuk ke area penalty.

Mourinho sangat menyukai bagaimana Hojbjerg mampu mengatur ritme permainan Tottenham menghadapi setiap lawannya. Perannya mirip seorang Claude Makelele ketika memperkuat Chelsea di bawah asuhannya.

Pelatih asal Portugal ini kerap kali memainkan satu 'poros' di lini tengah yang mampu melindungi empat bek dengan konsisten. Ini adalah ciri filosofi sepakbolanya yang memberikan peran kunci dalam sistemnya.

Meskipun saat ini ada Moussa Sissoko telah melakukan tugasnya dengan baik pada posisi poros tersebut, namun tampaknya Mourinho masih membutuhkan seseorang yang lebih spesialis di posisi ini. Pilihan itu jatuh kepada Hojbjerg.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline