Pemain rekrutan baru Manchester United, Donny van de Beek melakukan debutnya di Old Trafford ketika menjamu Crystal Palace pada Sabtu (19/9/20). Dalam laga tersebut Van de Beek mencetak gol namun itulah gol satu-satunya bagi United dalam kekalahan mereka 1-3 dari Crystal Palace.
Dengan kekalahan ini adalah yang ketiga kalinya dalam pertandingan kandang pembuka mereka untuk kampanye Liga Premier. Dua kekalahan lainnya adalah dari Everton pada 1992-93 dan Swansea pada 2014-15.
Pada laga di Old Trafford itu, pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha bermain sangat luar biasa dan berhak atas predikat Man of The Match. Dia mencetak dua gol untuk klub Crystal Palace.
Laga baru saja berlangsung 7 menit, Crytal Palace sudah unggul 1-0. Andros Townsend melakukan tembakan dengan kaki kanan dari bagian tengah kotak 16 ke sudut kiri bawah gawang David de Gea. Gol ini merupakan sssist dari Jeffrey Schlupp dengan umpan silang.
Selama babak pertama United terus mengurung pertahanan Crystal Palace namun mereka sangat disiplin. David De Gea dua kali menggagalkan Jordan Ayew saat tim tamu mengancam lewat serangan balik. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Hukuman Penalti terjadi ketika Victor Lindelof dinyatakan handball. Keputusan hukuman tedangan penalti diberikan setelah wasit Martin Atkinson meninjau insiden tersebut melalui VAR.
Tendangan penalti Ayew berhasil diselamatkan, tetapi VAR memutuskan De Gea bergerak keluar terlalu awal. Penalti harus diulang, kali ini penalti yang diambil kembali dikonversi oleh Zaha menjadi gol pada menit ke-74.
Manchester United membuka harapan pada menit ke-80 dengan gol balasan oleh Donny van de Beek. Ini adalah gol pertamnya dalam debutnya bersama Setan Merah. Solskjaer baru memasukkan Van de Beek menggantikan Paul Pogba pada menit ke-67.
Tetapi hanya 5 menit kemudian dari sebuah serangan balik, Zaha berhasil melewati Victor Lindelof dan Maguire dengan sebuah penyelesaian tendangan yang rendah ke sudut kanan gawang De Gea.
Bagi United ini adalah laga yang sangat ironis karena mereka menguasai permainan. Penguasaan bola hingga 76 persen dengan 17 tembakan namun hanya 4 tembakan yang tepat sasaran. Hal ini menunjukkan penyelesaian akhir yang buruk dari para penyerang United.