Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Cerpen: Aku Ingin Belajar Menjadi Dirimu

Diperbarui: 7 September 2020   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Tunggu (Foto Tripadvisor.co.id)

Teringat kamu saat aku duduk di sini. Sudah berapa kali kita selalu bertemu di Ruang Tunggu Stasiun Kereta Api ini, sehabis mudik berlebaran di Kampung.

Selalu di bangku Ruang Tunggu yang sama ini pula kita berbincang, tentang masa-masa pensiun yang harus kita lalui.

"Usia pensiun limapuluh enam masih terlalu muda," begitu katamu sambil menikmati roti bakar khas Stasiun.

Akupun setuju sebab masih ada dua puluh tahun ke depan atau bahkan lebih, sebelum usia kita delapan puluh.

"Lalu apa yang harus kita lakukan dua puluh tahun ke depan?"

"Banyak," katamu. "Mengurus cucu, menjaganya dan memberikan bekal untuknya."

"Menunggui dan menyaksikan cucu kita saat mereka menikah." Aku menambahkan.

"Ya jika saat ini cucu kita berusia satu tahun maka dua puluh tahun kemudian dia berusia dua puluh satu tahun. Mereka sudah sangat matang untuk menikah."

"Lalu apa lagi?" Tanyaku.

"Memperbaiki diri dengan menabung kebaikan untuk bekal kita sendiri," katamu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline